*pengakuan*
Maaf kalo hari ini aku gak kerja sesemangat seperti biasanya. Ketika matahari sudah diatas kepala, aku memilih untuk berhenti. Menikmati kopi. Menghalau kantuk.
Tapi seperti yang sudah kuduga, secangkir macchiato tetap tak bisa mengusir kantukku. Malah makin kuat. Makin besar keinginan untuk tidur.
Semalam memang tak jenak ku terlelap. Madre ada di dekapan. Membuat gelisah. Namun mendorong untuk mengaku. Aku menyerah. Kulepas kau untuk lakukan apapun yang kau mau. Pedulikan aku. Abaikan pun tak mengapa.
Aku pasrah. Tidak berjuang lagi. Aku menerima meski akhirnya tak ada apapun antara kau dan aku.
Mungkin aku memang harus tidur dulu
*seruput macchiato cangkir kedua*
Comments