Skip to main content

Posts

Showing posts with the label cerpen

Pilih Bekerja atau Ibu Rumah Tangga?

Sebuah pilihan berat akhirnya aku ambil keputusan berat : RESIGN!!! Pilihan dibuat dengan tangis dan derai air mata di sebuah warung kopi di kawasan Surabaya Barat. Dengan tersedu-sedu, lelah dengan tekanan pekerjaan, kuliah dan tangisan anak-anak, aku mantapkan hati untuk berhenti jadi jurnalis. Pekerjaan impian yang selalu aku banggakan. Dengan segala daya upaya, aku meraih pekerjaan tersebut, dengan tangisan, menahan sedu, menahan lelah dan menekan segala keinginan, aku sukses menjalani profesi wartawan selama 15 tahun terakhir.   Apa prestasiku? Hmmm...memang tidak banyak piala atau sertifikat yang bisa aku dapatkan. Tapi di profesi ini, setidaknya aku puas bisa menyampaikan kepedihan, kesedihan dan ketidakberdayaan masyarakat dalam menghadapi kehidupannya yang semakin ditekan oleh keadaan. Pun pemerintah juga seolah tidak pernah ada di dalam kehidupan masyarakatnya. Guyonannya, ada atau tidak ada pemerintah, toh rakyat Indonesia bisa tetap makan, hidup dan mandiri. D...

Aja nggumunan, aja kagetan, aja dumeh

Aku tak tahu Entah kekuatan apa yang ada dalam diri anakku ini. Mungkin dia punya sihir, atau kemampuan indera keenam yang tak pernah kuketahui. Tentu saja itu hanya kekonyolan, kataku. Itu yang disebut dengan buah hati, yang dengan segala tingkah lugunya akan membuat kita tersenyum dan tertawa. Dan walaupun dia kerap melakukan hal yang membuat kita kesal atau marah atau tersinggung, tak membuat kita memalingkan wajah darinya. Sepertinya begitu. Setidaknya bagi ibuku saat menghadapi sosokku. Perempuan itu sebenarnya sudah 60 tahun namun uban hanya satu-dua terlihat berkilat di sela rambutnya yang tipis. Satu-satunya penanda bahwa dia sudah sepuh adalah penyakit encoknya, yang kali ini mendadak kambuh saat menggendong cucunya ini. Tentu saja aku bukannya tak tahu untung. Seorang asisten sudah kusewa untuk menjaga anakku yang tengah lucu-lucunya itu. Namun pipinya yang gembil itu membuat ibuku tak berpaling untuk memanjakannya, seperti ibuku memanjakanku. Begitulah seorang ib...