*bip* Entah sejak kapan ini berubah jadi cinta. Tapi tiap kali namamu berkedip di layar monitorku, aku terlonjak gembira. Deretan kalimat di YM jadi denyut jantungku. Berdebar. Tersenyum. Bahagia. Namamu ibarat arummanis yang harum, lembut dan manis. Indah dengan warna pink yang mengais-ais langit. Aku tidak ingat kapan aku jatuh cinta padamu. Aku juga tidak tahu apa yang membuatmu begitu indah. Ada sesuatu yang menghubungkan kamu dan aku. Lamat-lamat kupandangi wajahmu, kuingati gerakmu. Sepoi-sepoi namamu membuatku terpeluk hangat. Kau ada. Kunanti. Tapi denyut itu tiba-tiba memerah, teremas kejamnya Jakarta....mimpi itu terkoyak oleh kefanaan. Mengiris langsung ke jantungku. Pekat polusi membangunkanku dari kolam kebahagiaan yang kukira ada. Aku melambung tapi sebenarnya goyah oleh gravitasi. Aku berlari kencang meski ternyata hanya ke dunia ilusi. Aku mencoba bertahan, tapi kamu makin menyiksa. Lagu cinta itu benar : kuingin menyerah tapi tak menyerah. Karena aku merasa kit
happy, healthy, wealthy