Mahasiswa FBS Dimusuhi karena Tidak Kompak
JOGJA – Insiden membalikkan badan saat display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memunculkan hubungan kurang harmonis antar mahasiswa baru. Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) menjadi ‘musuh bersama’ karena tidak kompak saat peristiwa itu terjadi.
Setidaknya itulah yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa baru jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, Faizal Nurrahman. Dia menceritakan sejak awal ospek digelar, maba sudah diminta membuat yel-yel yang isinya mengenai UNY sebagai kampus bermoral dan religius. “Tidak lama kemudian, ada instruksi untuk membalikkan badan kalau ada UKM yang tampil seperti telanjang atau kebanci-bancian,” katanya, Rabu (17/8).
Sebagai maba, dia dan teman-temannya tidak berani memprotes instruksi tersebut meski menimbulkan pertanyaan dalam hati. Setelah itu, mereka menuju GOR UNY tempat display UKM tersebut digelar. Ical, panggilan akrabnya mengatakan sejumlah UKM yang identik dengan fakultas tertentu mendapat applaus meriah dari maba. “Tapi setelah itu ada teriakan-teriakan tertentu yang menurut saya tidak etis,” katanya.
Ucapan tidak etis itu muncul ketika UKM Kamasetra (seni tradisional) muncul dan menampilkan atraksi suku primitif. Saat itu, penampil bertelanjang dada dan mengenakan pakaian berumbai-rumbai namun tetap memakai celana. Seluruh pemain adalah laki-laki. Disitu mulai pemandu ospek meminta agar maba membalikkan badannya dan melarang menonton pertunjukan tersebut. Dia bahkan sempat memotret insiden tersebut. “Saya waktu itu tidak balik badan karena menurut saya penampilan UKM seni menarik kok. Lagipula itu kan tindakan yang kurang menghargai, siapapun akan sakit hati kalau digituin, tidak etis dan tidak menghargai,” tegasnya.
Di hari terakhir ospek, Ical mengaku sempat mengkonfirmasi peristiwa tersebut kepada pemandu. Sayangnya, jawaban ketus yang malah diterima dan menolak mengakui bahwa mereka memberikan instruksi membalikkan badan. “Mereka tidak mau mengaku,” tuturnya.
Yang membuat miris, pasca ospek dia melihat muncul bibit-bibit permusuhan antara mahasiswa baru. Dikatakannya, maba FBS dikucilkan mahasiswa lain gara-gara tidak mengikuti aksi membalikkan badan saat display UKM lalu. Dia mencontohkan dalam program ESQ saat ospek, ada mahasiswa yang bersikap nyeleneh. “Lantas disoraki kalau itu mahasiswa FBS. Padahal kan kita tidak tahu,” ujarnya.
Ical sendiri tetap berhubungan baik dengan maba FBS dan tetap berniat untuk mengikuti UKM. Karena berasal dari FIK, maka UKM yang diambil tidak jauh dari yang berbau keolahragaan. “Harusnya kan tidak seperti ini, sayang banget,” ujarnya.
Salah satu anggota Forum Komunikasi UKM, Effendi mengatakan pihaknya sudah mengadukan hal ini ke Rektor UNY Prof. Rochmat Wahab. Sayangnya, tanggapan yang disampaikan rektor tidak memuaskan dan cenderung mengambang. Padahal, FK UKM hanya meminta sikap tegas agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. “Kami hanya meminta ada solusi tegas terhadap insiden ini, sekarang kan dibiarkan mengambang begitu saja,” katanya. (sit)
JOGJA – Insiden membalikkan badan saat display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memunculkan hubungan kurang harmonis antar mahasiswa baru. Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) menjadi ‘musuh bersama’ karena tidak kompak saat peristiwa itu terjadi.
Setidaknya itulah yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa baru jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, Faizal Nurrahman. Dia menceritakan sejak awal ospek digelar, maba sudah diminta membuat yel-yel yang isinya mengenai UNY sebagai kampus bermoral dan religius. “Tidak lama kemudian, ada instruksi untuk membalikkan badan kalau ada UKM yang tampil seperti telanjang atau kebanci-bancian,” katanya, Rabu (17/8).
Sebagai maba, dia dan teman-temannya tidak berani memprotes instruksi tersebut meski menimbulkan pertanyaan dalam hati. Setelah itu, mereka menuju GOR UNY tempat display UKM tersebut digelar. Ical, panggilan akrabnya mengatakan sejumlah UKM yang identik dengan fakultas tertentu mendapat applaus meriah dari maba. “Tapi setelah itu ada teriakan-teriakan tertentu yang menurut saya tidak etis,” katanya.
Ucapan tidak etis itu muncul ketika UKM Kamasetra (seni tradisional) muncul dan menampilkan atraksi suku primitif. Saat itu, penampil bertelanjang dada dan mengenakan pakaian berumbai-rumbai namun tetap memakai celana. Seluruh pemain adalah laki-laki. Disitu mulai pemandu ospek meminta agar maba membalikkan badannya dan melarang menonton pertunjukan tersebut. Dia bahkan sempat memotret insiden tersebut. “Saya waktu itu tidak balik badan karena menurut saya penampilan UKM seni menarik kok. Lagipula itu kan tindakan yang kurang menghargai, siapapun akan sakit hati kalau digituin, tidak etis dan tidak menghargai,” tegasnya.
Di hari terakhir ospek, Ical mengaku sempat mengkonfirmasi peristiwa tersebut kepada pemandu. Sayangnya, jawaban ketus yang malah diterima dan menolak mengakui bahwa mereka memberikan instruksi membalikkan badan. “Mereka tidak mau mengaku,” tuturnya.
Yang membuat miris, pasca ospek dia melihat muncul bibit-bibit permusuhan antara mahasiswa baru. Dikatakannya, maba FBS dikucilkan mahasiswa lain gara-gara tidak mengikuti aksi membalikkan badan saat display UKM lalu. Dia mencontohkan dalam program ESQ saat ospek, ada mahasiswa yang bersikap nyeleneh. “Lantas disoraki kalau itu mahasiswa FBS. Padahal kan kita tidak tahu,” ujarnya.
Ical sendiri tetap berhubungan baik dengan maba FBS dan tetap berniat untuk mengikuti UKM. Karena berasal dari FIK, maka UKM yang diambil tidak jauh dari yang berbau keolahragaan. “Harusnya kan tidak seperti ini, sayang banget,” ujarnya.
Salah satu anggota Forum Komunikasi UKM, Effendi mengatakan pihaknya sudah mengadukan hal ini ke Rektor UNY Prof. Rochmat Wahab. Sayangnya, tanggapan yang disampaikan rektor tidak memuaskan dan cenderung mengambang. Padahal, FK UKM hanya meminta sikap tegas agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. “Kami hanya meminta ada solusi tegas terhadap insiden ini, sekarang kan dibiarkan mengambang begitu saja,” katanya. (sit)
Comments