Selama ini kesuksesan dan kemajuan karir sering dituding sebagai penyebab penghambat jodoh wanita. Karir yang bagus, gaji tinggi dan kehidupan mapan dianggap sebagai penghalang bagi wanita untuk cepat mendapat jodoh.
Karena, kesuksesan wanita konon berkolerasi dengan keragu-raguan kaum lelaki untuk memilihnya. Pasalnya, banyak kaum Adam yang minder melihat kesuksesan si wanita. Para lelaki menganggap selera wanita sukses tentulah harus lebih tinggi dari kualitas si wanita itu sendiri.
Sehingga tak jarang wanita yang sukses dalam karir kurang beruntung dalam masalah jodoh. Tentu saja hal itu sama sekali tidak diinginkan oleh wanita manapun. Karena pada dasarnya setiap wanita menginginkan kehidupan yang seimbang.
Karir sukses, jodoh pun /enteng/. Tapi siapa juga yang bisa mengelak jika jodoh wanita tak semulus karirnya? Ketika karir semakin menanjak, tetapi pria idaman tak jua datang melamar. Jauh di lubuk hati, pastilah wanita sukses manapun merindukan kehadiran pria impian yang akan mendampinginya duduk di kursi pelaminan.
Terkadang kondisi ini membuat para wanita lajang stres. Bukan saja karena mereka terus berharap, tetapi karena seringkali mereka dihadapkan pada pertanyaan bernada sama, ?Kapan merit..??.
Ditambah lagi mereka kerap menghadapi tuntutan dari keluarga dan orangtua untuk segera menikah. Tak urung hal ini membuat mereka semakin stres. Padahal, sesungguhnya karir sukses tidak bisa dituding sebagai satu-satunya penghambat jodoh wanita. Nyatanya, banyak juga kok wanita yang sukses berkarir tapi tidak mengalami hambatan dalam soal jodoh.
Tapi memang tak bisa dipungkiri, bagi banyak wanita dengan predikat ? Wanita karir yang sukses? Dengan tampang yang jauh dari mengecewakan, urusan memikat lelaki impian bukanlah soal mudah. Bahkan para lajang sukses ini banyak yang mengakui telah berusaha maksimal.
Seperti berpenampilan sebaik-baiknya, rajin bersosialisasi, dan bersikap seramah mungkin. Tapi jodoh yang diharapkan pun tak kunjung tiba.
Apanya yang salah? Nah apakah anda mengalami problem yang sama? Karir mulus, tapi jodoh tak kunjung tiba, padahal anda sudah berusaha? Sementara anda tak bisa menghentikan sang waktu hingga usia anda terus merambat.
Jika ya, jangan panik! Saran berikut ini mungkin berguna bagi anda:
- Tetaplah bersikap seperti biasa. Jangan bersikap grasa-grusu dalam mencari jodoh. Ingat, anda tidak sendirian. Masih banyak wanita yang bernasib sama seperti anda. Tapi bukan berarti anda tidak perlu melakukan usaha apapun. Perluas pergaulan dan wawasan anda. Ikuti berbagai seminar yang dapat menambah pengetahuan anda. Dan ikuti kegiatan di luar urusan pekerjaan yang menyenangkan. Misalnya ikut klub kebugaran atau yayasan sosial di kota anda. Atau tekuni hobi lama anda yang sering tertunda karena anda sibuk, seperti melukis, nonton, masak, atau main musik.
- Tersenyumlah. Jangan pernah sekalipun menunjukkan wajah stres dan depresi hanya karena tak kunjung tiba sang pria idaman. Tampilkan wajah ceria dan ringankan hidup anda dengan tawa. Tegur dan senyumilah orang-orang yang anda kenal di sekeliling anda. Tapi lakukan dengan tulus dan wajar, jangan terkesan berlebihan dan dibuat-buat. Anda nggak mau kan belom dapet jodoh karena dianggap /jutek/?
- Buatlah agar hidup anda lebih bergairah, di luar urusan kerja dan kerja. Jangan melulu melarikan kesunyian anda dengan tenggelam pada pekerjaan. Hidupkan kembali kebiasaan makan bersama teman atau sahabat lama di luar, atau sesekali menonton pertunjukan musik di kafe. Jangan hanya nonton bioskop yang tak memungkinkan anda berinteraksi dengan lingkungan. Jika tak bersama teman, ajaklah family anda. Pasti mereka mau dong menemani anda?
- Pikirkan rencana-rencana menarik dalam hidup anda. Misalnya tahun depan akan jalan-jalan keliling Eropa. Atau anda ingin memperdalam pengalaman spiritual anda. Buatlah rencana yang membuat hidup anda nyaman. Ini penting loh untuk menimimalisasi depresi.
- Revisi kembali harapan dan keinginan-keinginan anda. Jika sebelumnya anda ingin menikah muda dan ingin menikah dengan seorang CEO, agaknya anda harus merubahnya. Kalau perlu nggak usah pake target untuk urusan jodoh. Anggapan jodoh di tangan Tuhan harus anda yakini benar, tanpa kehilangan semangat usaha.
- Saat anda sendiri, tak ada salahnya anda merenung. Cobalah mengevaluasi diri, kenapa jodoh sulit menghampiri anda? Apakah anda selama ini terlalu tertutup? Atau mungkin anda terlalu egois? Jika ya..anda perlu merubahnya. Atau bisa juga loh anda minta pendapat keluarga dan sahabat tentang sikap anda selama ini. Nggak perlu gengsi, bukankah orang lain berhak menilai sikap anda selama ini? Dengarkan dan camkanlah mereka?!
- Terakhir, jangan pernah merasa gagal! Seberapapun matangnya usia anda, 30, 35 atau bahkan 40 tahun bukanlah kartu mati untuk mendapatkan jodoh. Setiap kali usia anda bertambah syukurilah, sekalipun belum ada pendamping.
Jangan lupa, /dengan atau tanpa pasangan, hidup ini tetaplah menarik untuk terus anda lalui/. Jangan sekalipun menumbuhkan budaya iri melihat keberuntungan orang lain. Percayalah Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk anda. Sambil menanti dan berusaha mencari pria idaman juga berdoa, tetaplah hasilkan karya terbaik. Sukses untuk anda..!
(dikutip dari www.astaga.com, Selasa (23/10/2001)
Karena, kesuksesan wanita konon berkolerasi dengan keragu-raguan kaum lelaki untuk memilihnya. Pasalnya, banyak kaum Adam yang minder melihat kesuksesan si wanita. Para lelaki menganggap selera wanita sukses tentulah harus lebih tinggi dari kualitas si wanita itu sendiri.
Sehingga tak jarang wanita yang sukses dalam karir kurang beruntung dalam masalah jodoh. Tentu saja hal itu sama sekali tidak diinginkan oleh wanita manapun. Karena pada dasarnya setiap wanita menginginkan kehidupan yang seimbang.
Karir sukses, jodoh pun /enteng/. Tapi siapa juga yang bisa mengelak jika jodoh wanita tak semulus karirnya? Ketika karir semakin menanjak, tetapi pria idaman tak jua datang melamar. Jauh di lubuk hati, pastilah wanita sukses manapun merindukan kehadiran pria impian yang akan mendampinginya duduk di kursi pelaminan.
Terkadang kondisi ini membuat para wanita lajang stres. Bukan saja karena mereka terus berharap, tetapi karena seringkali mereka dihadapkan pada pertanyaan bernada sama, ?Kapan merit..??.
Ditambah lagi mereka kerap menghadapi tuntutan dari keluarga dan orangtua untuk segera menikah. Tak urung hal ini membuat mereka semakin stres. Padahal, sesungguhnya karir sukses tidak bisa dituding sebagai satu-satunya penghambat jodoh wanita. Nyatanya, banyak juga kok wanita yang sukses berkarir tapi tidak mengalami hambatan dalam soal jodoh.
Tapi memang tak bisa dipungkiri, bagi banyak wanita dengan predikat ? Wanita karir yang sukses? Dengan tampang yang jauh dari mengecewakan, urusan memikat lelaki impian bukanlah soal mudah. Bahkan para lajang sukses ini banyak yang mengakui telah berusaha maksimal.
Seperti berpenampilan sebaik-baiknya, rajin bersosialisasi, dan bersikap seramah mungkin. Tapi jodoh yang diharapkan pun tak kunjung tiba.
Apanya yang salah? Nah apakah anda mengalami problem yang sama? Karir mulus, tapi jodoh tak kunjung tiba, padahal anda sudah berusaha? Sementara anda tak bisa menghentikan sang waktu hingga usia anda terus merambat.
Jika ya, jangan panik! Saran berikut ini mungkin berguna bagi anda:
- Tetaplah bersikap seperti biasa. Jangan bersikap grasa-grusu dalam mencari jodoh. Ingat, anda tidak sendirian. Masih banyak wanita yang bernasib sama seperti anda. Tapi bukan berarti anda tidak perlu melakukan usaha apapun. Perluas pergaulan dan wawasan anda. Ikuti berbagai seminar yang dapat menambah pengetahuan anda. Dan ikuti kegiatan di luar urusan pekerjaan yang menyenangkan. Misalnya ikut klub kebugaran atau yayasan sosial di kota anda. Atau tekuni hobi lama anda yang sering tertunda karena anda sibuk, seperti melukis, nonton, masak, atau main musik.
- Tersenyumlah. Jangan pernah sekalipun menunjukkan wajah stres dan depresi hanya karena tak kunjung tiba sang pria idaman. Tampilkan wajah ceria dan ringankan hidup anda dengan tawa. Tegur dan senyumilah orang-orang yang anda kenal di sekeliling anda. Tapi lakukan dengan tulus dan wajar, jangan terkesan berlebihan dan dibuat-buat. Anda nggak mau kan belom dapet jodoh karena dianggap /jutek/?
- Buatlah agar hidup anda lebih bergairah, di luar urusan kerja dan kerja. Jangan melulu melarikan kesunyian anda dengan tenggelam pada pekerjaan. Hidupkan kembali kebiasaan makan bersama teman atau sahabat lama di luar, atau sesekali menonton pertunjukan musik di kafe. Jangan hanya nonton bioskop yang tak memungkinkan anda berinteraksi dengan lingkungan. Jika tak bersama teman, ajaklah family anda. Pasti mereka mau dong menemani anda?
- Pikirkan rencana-rencana menarik dalam hidup anda. Misalnya tahun depan akan jalan-jalan keliling Eropa. Atau anda ingin memperdalam pengalaman spiritual anda. Buatlah rencana yang membuat hidup anda nyaman. Ini penting loh untuk menimimalisasi depresi.
- Revisi kembali harapan dan keinginan-keinginan anda. Jika sebelumnya anda ingin menikah muda dan ingin menikah dengan seorang CEO, agaknya anda harus merubahnya. Kalau perlu nggak usah pake target untuk urusan jodoh. Anggapan jodoh di tangan Tuhan harus anda yakini benar, tanpa kehilangan semangat usaha.
- Saat anda sendiri, tak ada salahnya anda merenung. Cobalah mengevaluasi diri, kenapa jodoh sulit menghampiri anda? Apakah anda selama ini terlalu tertutup? Atau mungkin anda terlalu egois? Jika ya..anda perlu merubahnya. Atau bisa juga loh anda minta pendapat keluarga dan sahabat tentang sikap anda selama ini. Nggak perlu gengsi, bukankah orang lain berhak menilai sikap anda selama ini? Dengarkan dan camkanlah mereka?!
- Terakhir, jangan pernah merasa gagal! Seberapapun matangnya usia anda, 30, 35 atau bahkan 40 tahun bukanlah kartu mati untuk mendapatkan jodoh. Setiap kali usia anda bertambah syukurilah, sekalipun belum ada pendamping.
Jangan lupa, /dengan atau tanpa pasangan, hidup ini tetaplah menarik untuk terus anda lalui/. Jangan sekalipun menumbuhkan budaya iri melihat keberuntungan orang lain. Percayalah Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk anda. Sambil menanti dan berusaha mencari pria idaman juga berdoa, tetaplah hasilkan karya terbaik. Sukses untuk anda..!
(dikutip dari www.astaga.com, Selasa (23/10/2001)
Comments