Saat itu, tsunami 26 Desember 2004 yang tidak hanya menghilangkan sebagian wilayah di Aceh. Tapi juga menelan puluhan ribu jiwa tidak hanya dari Aceh, tapi meluas hingga Thailand dan India. Luar biasa.
Pergantian tahun 2005 ke 2006, bencana tampaknya 'absen' untuk menyapa Indonesia. Tapi bencana bergeser di pertengahan tahun. Tepatnya 24 Januari, gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Palu, Sulawesi Tengah yang merupakan gempa susulan dari Garut. Sebelumnya, 2 Februari gempa berkekuatan 5,2 SR di bagian selatan kabupaten Garut, merobohkan puluhan rumah dan merusak ratusan rumah lainnya. Tercatat juga adanya gempa susulan di Pulau Bali dan Lombok.
Gempa juga terjadi di Sumatera pada 28 Maret yang 3 bulan sebelumnya juga terkena imbas gempa bumi Samudera Hindia. Bagi warga Sumatera, peristiwa ini adalah gempa terbesar sejak 1965.
Di tahun ini, peristiwa bom malah merajalela. Bali kembali jadi sasaran bom. Tapi bom yang terjadi 1 Oktober 2005 tersebut merupakan seri pengemboman. Ada tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Bom juga terjadi pada 28 Mei di Pasar Sentral Tentena, Tentena Poso Sulawesi Tengah. Setidaknya ada 20 orang tewas. Bom ini disusul bom lainnya.
Polisi akhirnya menangkap buronan teroris nomor wahid asal Malaysia, DR. Azhari. Penyergapan terjadi pad 9 Nopember 2005 yang membuat sang otak teroris tewas. Tetapi ledakan bom tidak berhenti karena pada 31 Desember, ledakan bom terjadi di pasar di kota Palu yang menyebabkan 8 tewas dan 45 luka-luka.
Tahun 2005 juga jadi awal terbongkarnya kualitas maskapai di Indonesia. Kalau tidak salah mencatat, pada 9 Februari, pesawat Lion Air tergelincir di Bandara Hasanuddin Makassar. Peristiwa ini diikuti dengan rententan tergelincirnya pesawat Mandala Airlines di Bandara Achmad Yani Semarang.
Pesawat Adam Air jurusan Medan-Jakarta tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta yang menyebabkan 5 orang penumpang terluka. Tidak jelas penyebab tergelincirnya pesawat ini pada 31 Mei 2005.
Sebanyak 16 penumpang ditemukan selamat, sementara dua ratusan penumpang lainnya dinyatakan hilang setelah kapal motor barang KM Digoel tenggelam di perairan Arafura.
5 Oktober 2005, Mandala Airlines Penerbangan RI 091 jurusan Medan-Jakarta jatuh dekat Bandara Polonia Medan. Setidaknya 15 penumpang selamat sementara Gubernur Sumut, Rizal Nurdin dan mantan gubernur Raja Inal Siregar tewas.
Pada 20 Juli 2005 terjadi flu burung pertama, tiga warga tangerang tewas karena virus ini. Peristiwa ini memulai rentetan penyebaran virus flu burung.
Tahun ini juga jadi batu loncatan melonjaknya harga-harga khususnya sembako di Indonesia. Pemerintahan SBY memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak dengan presentase kenaikan terkecil sekitar 80 persen. Puff...segitu presentase terkecil bo'.
Kebijakan kenaikan BBM juga dilakukan pada tahun 2005 tepatnya 1 Maret. Pada 10 Juli 2005, Presiden SBY mengeluarkan inpres nomor 10/2005 tentang penghematan energi dalam upaya menyelesaikan krisis BBM. Kalau gak salah, kantor-kantor dilarang pake AC deh. (?)
Akibat yang bisa diduga. Masyarakat panik, pelaku bisnis kelimpungan tapi
para penimbun kegirangan. Untungnya pasti berlipat-lipat dengan keuntungan pemerintah. Tapi ancen SBY payaaaaaaah. Kenapa kok pake naikkin harga BBM segala seh!
Pergantian tahun tidak ada bencana. Tapi tanggal 16 Januari 2006, ribuan buruh mengepung kantor Gubernur Jatim terkait penetapan UMK 2006. Buruh dari 10 kabupaten datang semua dan berdemo didepan kantor gubernur yang berhadapan dengan Tugu Pahlawan.
Bayangin, demo sejak berhari-hari sebelumnya dan ditutup dengan demo besar-besaran. Liputannya maraton dari pagi sampe malam jam 10. Wartawan sempat gontok-gontokan ma Satpol PP yang melarang liputan waktu gubernur ketemu perwakilan buruh. Hehehehe...waktu itu sih aku dan Mba Lita nekad didepan trus ditarik temen2 lain.
yang cowo-cowo yang memutuskan untuk dorong-dorongan ma satpol pp. Hehehe..abis itu baru wartawan boleh meliput. Maaf. Agak anarkis. Wkewekwekwkwekek...
Dilanjut ah..........
Pada akhir bulan Januari 2006, KM Citra Mandala Bahari tenggelam di Selat Rote , sedikitnya 110 orang selamat dan 50 hilang. Juga terjadi peristiwa yang mana Boeing 737-300 Adam Air dengan nomor penerbangan 738 mendarat darurat di Bandara Tambaloka NTT setelah mengalami kerusakan total sistem navigasi dan komunikasi selama tiga jam.
Kecelakaan dua kereta api jurusan Surabaya KA Ekonomi Kertajaya dari Stasiun Pasar Senen tabrakan dengan KA Eksekutif Sembrani dari Stasiun Gambir di Stasiun Gubug, Grobogan Jateng. 13 orang tewas.
Aku sempet kepleset waktu liputan kesana. Ketemu Vita dan mas Bagus JTV. Bareng-bareng sama komandan dandim or apalah. Pokoknya ketemu komandan doreng. Di jalanan yang licin dan di pinggir jalan setapak, gw ga jatuh.
Ealah..kok ya pas tinggal satu langkah lagi, aku kepleset. Makbrukkk...jatuhlah aku bersama si komandan yang mencoba membantu aku. Hahahahahahahaahaaaaa...kecapean kaleee. Soalnya untuk menuju jalan kesitu kudu naik, turun, jalan licin dsb. Sebenernya gampang sih, cuman ane ga biasa jalan-jalan di gunung. Gak kayak anak PA. Hehehehe...ngeles terus nih.
Oh iya. Sebelumnya, 12 April status Gunung Merapi sudah dinaikkan jadi siaga. Eh ndak lama, 13 Mei, sudah jadi awas. Sempat ada gempa korban akibat wedhus gembel yang menimpa dua anak PA, salah satunya temennya artis Peggy Melati Sukma.
Yang heboh saat itu, Mbah Maridjan emoh dievakuasi. Dia bilang Merapi tidak mungkin meletus. Lah iya, wong Merapi itu adanya mengeluarkan awan panas, bukan letusan. Xixixixixi
Ndak lama setelah naiknya status Merapi, gempa tektonik dahsyat 5,9 SR terjadi di Bantul jam 05.54 WIB selama 57 detik. Efeknya berimbas dan terasa di kota Yogyakarta, Klaten bahkan di Solo. Lebih dari 6200 tewas dan Propinsi DIY sempat lumpuh karena keterkejutan gempa tersebut. Bahkan Keraton Yogyakarta pun mengalami kerusakan.
Waktu peristiwa ini, aku jadi liputan Solo-Klaten selama 2 bulanan. Gak lama sih. Cuma menguras energi dan jadi capeeek. Banyak peristiwa yang aku lihat, banyak tangis yang keluar dan banyak kepedihan yang kurasa. Dan Tangan Tuhan beraksi dengan cara yang tidak diketahui manusia.
Di tahun ini, Lapindo teledor saat melakukan pengeboran di daerah Porong. Akibatnya, lumpur meluap dari bekas pengeboran. Hingga saat ini puluhan desa sudah terendam, ribuan pengungsi tidak punya rumah, dan Lapindo Brantas Inc masih belum menuntaskan pembayaran jual beli tanah warga.
Cukup aneh karena pada akhir tahun , Aburizal Bakrie, dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia. Grup Bakrie punya saham di LBI.
Bukti lainnya dengan hilangnya pesawat Adam Air penerbangan KI-574 Boeing 737-400 dengan nomor seri PK-KKW di perairan Majene. 1 januari 2007. Sekitar 100 orang penumpangnya hilang tanpa bekas sampai saat ini.
Udah tau pesawatnya bermasalah, Adam Air mengalami kecelakaan lagi di Bandara Juanda pada 21 Februari 2007. Pesawat Boeing 737-300 KI 172 tergelincir di bandara dan mengalami hard landing. Namun penumpang semuanya selamat meski sempat panik.
Kecelakaan pesawat seolah ditutup dengan meledaknya Garuda Indonesia penerbangan GA-200 jurusan Jakarta-Jogjakarta saat mendarat 7 Maret 2007 di Bandara Adi Sutjipto pukul 06.55 WIB. Ada 133 penumpang, 1 pilot Kapten Marwoto Komar, 1 copilot dan 5 awak kabin. Total tewas 21 penumpang dan 1 awak pesawat.
Warga asing juga ikut korban diantaranya rombongan jurnalis Australia yang akan meliput Menlu Australia Alexander Downer di Jogja. Sementara Ketum PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin hanya luka ringan serta Adrianus Meliala seorang kriminolog juga terluka.
Akibat rentetan peristiwa di penerbangan Indonesia, dunia melarang maskapai Indonesia terbang ke Eropa dan Amerika termasuk ke Arab Saudi. 26 Juni pemerintah melarang 11 perusahaan penerbangan yang gagal memperbaiki standar keamanan mereka. Akhirnya 4 dibekukan ijin operasinya, tiga dicabut dan tiga dianggap tidak memenuhi syarat untuk diperiksa.
Ini menambah pedih jumlah kecelakaan karena sebelumnya KM Senopati Nusantara diterjang ombak besar saat menuju Pelabuhan Kumai Kalimantan Selatan. Kecelakaan kapal juga terjadi di 22 Februari 2007 yang KM Levina I terbakar saat mengangkut 291 penumpang di Selat Sunda. Akibatnya, 41 orang dinyatakan tewas.
Jumlahnya bertambah ketika rombongan wartawan dengan teledor memasuki bangkai kapal tersebut. Saat itu, wartawan mengikuti tim forensik yang menguji dan mencari penyebab tenggelamnya Levina I. Akibatnya seorang kameramen Lativi tewas, dua orang terluka parah dan lainnya hilang.
30 Mei terjadi peristiwa pedih yaitu penembakan anggota Marinir TNI AL yang menyebabkan 4 warga Desa Alas Tlogo, Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. 8 orang luka tembak termasuk bocah 4 tahun. Peristiwa ini dipicu sengketa tanah. Akibatnya, jalur Probolinggo-Pasuruan sempat putus karena warga yang marah memotong pohon di pinggir jalan.
Gempa bumi kembali terjadi. Bahkan bisa dibilang ini adalah gempa bumi massal dengan kekuatan 7,5 SR yang terjadi di hampir seluruh pulau Jawa, sebagian kecil Sumatera dan Bali. Bahkan dirasakan hingga di Malaysia. Pusat Gempa terletak pada kedalaman 290 km dibawah permukaan laut 75 km barat daya kota Indramayu, Jabar.
Longsor di Kecamatan Tawangmangu terjadi yang membuat puluhan tewas. Longsor ini diikuti dengan banjir di Solo dan merendam hampir seluruh wilayah. SBY kembali turun gunung memantau langsung perkembangan di TKP.
Dan seolah menutup akhir tahun 2007 dengan kepedihan, pada Kamis 27 Desember 2007 Sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya kota Bojonegoro lumpuh. Puluhan desa di 8 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, ditenggelamkan air bah Sungai Bengawan Solo. Banjir sebelumnya sudah menggenangi Rabu (26/12/2007) di Kecamatan Margomulyo, Ngraho dan Padangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan.
Kini tahun sudah berganti 2008. Kepedihan masih terasa karena terjadi kecelakaan di Pantai Wat Galih Lumajang. Hingga kini, pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR.
Bencana mungkin masih terus berlanjut karena cuaca juga masih belum bersahabat dengan Indonesia. Aku malah khawatir, jangan-jangan Pulau Jawa bisa tenggelam karena bencana banjir. Aduh Gusti....!
Comments