Skip to main content

Keraton Ngayogyakarto Ditutup untuk Royal Wedding

Selama tiga hari, Keraton Ngayogyakarta akan disibukkan dengan pernikahan GKR Bendara yang dinikahi KPH Yudanegara. Pernikahan Puteri Bungsu Sri Sultan HB X dipastikan akan menjadi pesta rakyat bagi seluruh warga DIJ. Akan ada 200 angkringan gratis pada saat kirab tersebut. Ada juga kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam pentas seni tanggal 17 dan 18 Oktober di Malioboro.

Mengutip Tim Media Centre Royal Wedding,Kustatriyati, putri bungsu Sultan HB X mengikuti serangkaian ritual selama tiga hari (16-18). Rangkaian royal wedding GKR Bendara - KPH Yudanegara ini disiarkan secara live dan bisa disaksikan lewat enam layar videotron di enam titik. Yakni dua layar di alun-alun utara, dua layar di alun-alun selatan dan dua layar di Benteng Vredeburg. Di samping itu Yogya TV dan RCTI juga akan menyiarkan secara live. Sementara itu bagi kelompok tuna netra yang juga ingin menyaksikan bisa mendengarkan siaran radio RRI.

Kegiatan tanggal 16 Oktober pukul 08.00-12.00 merupakan prosei nyantri temanten kakung akan nyantri temanten kakung dan ini bisa disaksikan oleh masyarakat luas. Selanjutnya pukul 20.00 ada mujadahan di keraton Jogja Pada tanggal 17 Oktober acara siraman mulai pukul 09.00, pukul 18.00 upacara tantingan oleh Sultan HB X menanting putri di emper prabayeksa, pukul 19.30 midodareni. Pada tanggal 18 Oktober pukul 07.00 acara Ijab Qobul di Bangsal Ksatriyan, pukul 10.00 rangkaian upacara panggih di bangsal Kencono. 'Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan hadir pada acara panggih Selasa (18/10) pukul 10.00,''ujarnya.

Raja Keraton Ngayogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X sudah menyatakan permintaan maaf pada warga Jogja yang dirugikan atas penutupan Jalan Malioboro pada 18 Oktober nanti.

Naaahhh....Keraton kan lagi sibuuuk banget persiapan. Aku dan adikku menyempatkan berkunjung kesana sehari sebelum istana itu ditutup untuk umum. Selama tiga hari pula, Anda-Anda yang sudah baca tulisan saya lebih baik tidak merencanakan berkunjung ke keraton selama di Jogja. Sebaliknya, lebih baik menikmati kemeriahan aneka pertunjukan seni maupun angkringan gratissss. Aku bagi foto-fotonya, walaupun lebih banyak narsisnya. hahahaha...muuph.




lokasi utama tempat ijab qobul digelar pada 18 September jam 10.00 WIB
Kami datang setelah Dhuhur, latihannya ternyata pukul 15.00 WIB. Dalam latihan itu, KPH Yudanegara berlatih rangkaian pernikahan termasuk menggendong Jeng Reni. Eh..sudah keliatan paspampres yang ikut mantau


ini tenda yang menampung tamu-tamu VVIP dan VIP seperti Presiden, wapres, raja-raja se-Nusantara 


narsisnya adikku kumat 
the announcement



The announcement is very clear. So enjoy the other side of Jogjakarta.

Welcome!!

Comments

Popular posts from this blog

Surabaya "hot potatoes"

Dua hari ini, Surabaya panas membara. Panas dalam arti sebenarnya. Membara dalam arti kiasan saking panasnya. Lek jare arek Suroboyo: "Hot potatoes" alias panas ngentang-ngentang. Atau : "The hot is not public" alias panas ra umum, ora njamak panase. Intinya panas di Surabaya dalam setahun belakangan ini benar-benar tak seperti biasane. Hampir 15 tahun tinggal di Surabaya - meski dalam periode tertentu meninggalkan kota ini - tau betul lah kalo Surabaya itu kota panas. Panas karena sinar matahari yang benar-benar menyengat. Bukan karena air laut - seperti Semarang, atau Jakarta - panas ditambah polusi yang parah. Mungkin tak sepanas Pontianak yang berada di garis khatulistiwa, tapi coba deh tinggal disini selama seminggu. Yang jelas, penjelasan Wikipedia bersuhu udara rata-rata 23,6 °C hingga 33,8 °C gak pas jeh. Dalam sebulan ini mencoba mengamati suhu di Surabaya terutama di siang hari. Nyaris gak pernah di bawah 33 derajat celcius. Bahkan hari ini,

(Sebaiknya) Mahasiswa FK Harus Orang Kaya

Selasa (29/11) pagi, saya mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah berbincang dengan kolega baru, saya bersama beberapa kawan memutuskan untuk sarapan di kantin kampus. Jujur, saya sangat menikmati makanan sehat yang disajikan kantin itu terutama ketiadaan penggunaan MSG. Saya pun merasa nyaman dengan kampusnya yang bersih, dengan para calon dokter berpakaian rapi dan cantik bersliweran sembari membawa buku tebal. Melihat beberapa di antaranya mengenakan jas dokter begitu gagah dan menawan. Apalagi, cuaca pagi tadi sangat cerah. Tetapi, kenyamanan saya tiba-tiba terusik dengan tindakan salah seorang mahasiswa disana. Jamaknya sebuah kantin yang meja-kursi selalu penuh dan harus berbagi dengan orang lain yang tidak satu kelompok, mahasiswi itu terlihat sangat memusuhi dan judes. Awalnya cuek. Tapi ketika dia sudah pindah meja, dengan seenaknya mengambil wadah sambal tanpa permisi. Sontak, saya pun kecewa. Hilang rasa simpati saya terhadap mahasiswa kedokteran

Agung Bakhtiyar, Anak Tukang Becak yang Sukses Jadi Dokter UGM

Tekan Biaya Kuliah dengan Pinjam Buku ke Senior Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Agung Bakhtiyar mampu mewujudkan impiannya. Anak tukang becak itu kemarin (8/7) diwisuda menjadi dokter dari Fakultas Kedokteran UGM dengan IPK 3,51. NANI MASHITA Rumah bercat hijau dan berdinding gedhek itu begitu sederhana. Di salah satu sisinya terbuka sebuah jendela kecil. Seorang pria tua dengan ramah menyapa dan mempersilakan Jogja Raya masuk ke rumah di Terban GK/V No 719, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman. Di ruang tamu seluas 3x4 meter tersebut, ada beberapa perabotan yang ditaruh sekenanya. Meja kayu bundar yang tak begitu besar diletakkan di sudut ruangan. Sebuah pesawat televisi diletakkan di atas meja plastik berwarna hijau. Menghadap ke pintu masuk, ada tiga kursi lainnya. Di seberangnya, sebuah kursi bambu difungsikan sebagai kursi untuk menerima tamu. Sepiring makanan tradisional seperti jadah, getas, dan sesisir pisang tersaji di atas mej