Skip to main content

PDIP dukung KaJi, Karsa Kalah???



PDIP Resmi Dukung KaJi

Surabaya-Surabaya Post
Akhirnya keputusan resmi DPP PDI Perjuangan terhadap pengalihan dukungan putaran kedua Pilgub Jatim 2008 diberikan ke pasangan cagub Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (KaJi).
Hasil ini didapat setelah pimpinan DPD PDIP Jatim bertemu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri, Kamis (23/10) pukul 11.00 tadi di Kantor Pusat Jl. Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan.
“Benar, kami sudah dipanggil menghadap ketua umum dan diinstruksikan bahwa PDIP Jatim mendukung KaJi,” tegas Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim, Ali Mudji ketika dihubungi melalui ponselnya siang tadi.
Kata dia, keputusan DPP memilih KaJi lebih didasarkan pada faktor kesamaan visi ke depan dan mengamankan suara Megawati pada Pilpres tahun depan. “Kita menilai hanya KaJi yang berpeluang dan memiliki komitmen mendukung pencalonan Bu Mega. Sedangkan untuk pasangan KarSa tidak mungkin karena salah satu partai pengusungnya, yakni Partai Demokrat sudah pasti mendukung SBY sebagai presiden,’ tukasnya.
Dengan sudah jelasnya rekomendasi DPP, maka pihaknya akan langsung menginstruksikan 38 DPC PDIP se-Jatim dan meneruskannya hingga pengurus ranting agar mendukung dan mencoblos pasangan cagub nomor urut satu dalam putaran kedua, 4 November mendatang.
Ali Mudji juga yakin dengan keputusan ini, mesin partai akan berjalan dan mengamankan keputusan DPP. “Mesin partai kita sudah panas karena berbarengan dengan masa pencalegan. Nah dengan telah turunnya rekom dari pusat maka pengurus cabang hanya tinggal bergerak dan menginstruksikan keputusan ini hingga kader paling bawah,” beber pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Jatim ini.
Ketua DPC PDIP Jatim yang juga Ketua Tim Relawan SR (Sutjipto-Ridwan Hisjam) dalam putaran pertama lalu, Saleh Ismail Mukadar juga menegaskan bahwa keputusan dukungan jatuh ke KaJi. “Dukungan pusat memang ke KaJi. Sebagai kader partai, maka kita wajib mengamankan suara PDIP untuk memenangkan KaJi,” tandasnya.
Menurut dia, sudah diperkirakan sejak awal bahwa suara tersebut bakal dilabuhkan ke cagub yang diusung koalisi 12 parpol itu. “Salah satu syarat mendapatkan dukungan dari PDIP adalah turut mengantar Megawati sebagai Presiden periode 2009-2014. Kami rasa hanya KaJi yang bisa memenuhi syarat itu. Apalagi kan sudah jelas pasangan lain mendukung siapa dalam Pilpres tahun depan,” ujar politisi asal Ambon tersebut.
Sementara itu, seusai memberikan rekomendasinya ke KaJi, Megawati Soekarno Putri langsung menggelar pertemuan dengan cagub Khofifah di Blitar. Menurut sumber di internal partai berlambang banteng moncong putih itu, keduanya dijadwalkan bertemu sore ini untuk membahas dan membicarakan terkait pemenangan Pilgub Jatim putaran kedua. “Bu Mega dan Bu Khofifah bertemu di Blitar dan membicarakan persoalan Pilgub dan lain sebagainya,” beber dia.

Kader Bawah Bergolak
Keputusan DPP ini sudah jelas semakin membuat kader PDIP tingkat bawah bergolak dan kecewa. Selain suara dukungan kader bakal terpecah, sejak putaran pertama lalu suara kader PDIP tidak bulat mendukung SR. Terbukti dengan banyaknya aliansi-aliansi pengusung asli kader banteng mendukung pesaingnya, KarSa.
Penasehat Aliansi Wong Cilik Bersatu (AWCB) Nugroho mengaku bahwa kader partai tingkat bawah sudah sepakat menyatakan dukungannya ke KarSa. Sebab, kata dia, hubungan emosional antara Soekarwo dan para kader sudah sangat dekat. “Buktinya hasil saat digelar rakerdasus lalu mayoritas cabang memilih Soekarwo sebagai cagub dari PDIP dengan suara 22 dibandingkan 11 yang diraih Sutjipto,” paparnya.
Selain itu, Kerukunan Becak Surabaya yang juga salah satu aliansi pendukung KarSa asal kader PDIP mengaku sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Katanya, saat ini suara kader bawah PDIP mayoritas sudah diberikan ke KarSa. “Jujur sebagai kader kita sangat kecewa dengan keputusan itu. Tetapi sebagai kader partai, kita tetap menghormati. Namun suara kita tetap tidak berubah seperti putaran pertama lalu mendukung KarSa. Apalagi saksi-saksi di TPS pada putaran kedua mendatang banyak berasal dari kader PDIP,” terang Koordinator KBS, Yanto.
Sedangkan, tanggapan berbeda dikatakan tim relawan SR. Mat Mohtar selaku pimpinan tim relawan posko gotong royong Jatim mengatakan siap mengamankan apapun keputusan partai. “Sebagai kader militan, kita siap mengamankan apapun hasil keputusan dan instruksi sesuai rekomendasi DPP. Karena akhirnya diinstruksikan mendukung KaJi, maka sudah kewajiban kita mengamankan dan mengantarkan KaJi sebagai Gubernur Jatim selama lima tahun ke depan,” ucapnya.

Sekoci SBY Dukung KarSa
Sayap organisasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sekoci Indoratu menyatakan dukungannya ke pasangan cagub Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam putaran kedua Pilgub Jatim 2008. Ketua DPD Sekoci Badrul Hariyadi mengatakan, dukungan itu sesuai dengan keputusan lembaga yang berharap penuh kepada KarSa untuk bisa memimpin Jatim dan merubah rakyat Jatim menjadi lebih sejahtera. “Kita percaya terhadap KarSa untuk bisa mengubah kehidupan rakyat menjadi lebih baik dan sejahtera,” tegasnya dihadapan wartawan.
Karena percayanya, lanjut dia, suara yang diberikan Sekoci merupakan suara dukungan cuma-cuma dan tak mengharapkan tendensi apapun. “Apalagi kontrak politik, kami nggak ada itu. Yang jelas kita ikhlas dan percaya kepada KarSa,” imbuhnya.
Badrul mengaku, saat ini yang terdaftar sebagai anggota Sekoci berjumlah 500 ribu anggota dan tersebar di seluruh Jatim. Bahkan, anggotanya tidak hanya dari satu partai politik saja. “Anggota kita terdiri dari 17 partai politik dan 127 caleg. Meskipun demikian, kita berani menjamin suara mereka bakal diberikan ke KarSa pada putaran kedua mendatang.” papar dia.
Dalam putaran pertama lalu, pihaknya mengaku mendukung pasangan yang diusung dari Partai Golkar, Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam). Tetapi karena Salam gagal menembus putaran kedua, maka suara mereka akan dialihkan ke KarSa.

Imam Nahrawi Dukung KaJi
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim, Imam Nahrawi melakukan manuver terkait dukungan calon gubernur di putaran kedua. Meski Ketua Dewan Syuro KH Aziz Mansyur menyatakan mendukung Karsa, anggota DPR RI tersebut menyatakan mendukung KaJi.
Ini terungkap dalam sebuah iklan di media online yang mana Imam Nahrawi berpose menggunakan kemeja dan peci hitam sembari mengacungkan kedua jempolnya. Dalam iklan tersebut, Nahrawi mengajak untuk mencoblos pasangan nomor satu yaitu KaJi, Disebutkan juga sebagai kader tulen NU sudah saatnya memimpin Jawa Timur.
Hal ini jelas mengejutkan jajaran pengurus PKB Jatim. Pasalnya, banyak pengurus yang merasa tidak pernah diajak berkomunikasi terkait kegiatan dukung-mendukung KaJi di putaran kedua. Salah satunya adalah Wakil Ketua Mas’ud Adnan yang dikonfirmasi mengenai kebenaran kabar tersebut. ”Wah…saya kok tidak tahu. Kabar dari mana itu?,” tanyanya.
Dia bahkan bertanya apa isi iklan di media tersebut. Sesaat setelah itu, dia mengaku tetap tidak tahu atas manuver yang sudah dilakukan Imam Nahrawi. Informasi yang diperolehnya sikap dukungan resmi PKB baru akan dilakukan pada saat muskerwil PKB 26-27 Oktober mendatang. ”Belum ada sikap resmi yang disampaiakn,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Anwar Rahman, wakil Ketua PKB Jatim bidang hukum. Dia mengaku hingga saat ini masih belum ada sikap resmi dari partainya terkait dukung-mendukung cagub di putaran kedua. Anwar menyuarakan hal sama seperti yang disampaikan Mas’ud Adnan jika keputusan dukungan diputuskan akhir Oktober. ”Saya enggak ngerti soal itu. Mungkin itu sikap pribadi atau bisa saja ada orang yang mengatasnamakan Nahrawi untuk pasang iklan,” tuturnya.
Sayangnya, saat hal ini dikonfirmasi ke Nahrawi, dia terkesan menghindar. Nada ponselnya aktif namun tidak dijawab meski sudah dihubungi berkali-kali.
Terkait iklan tersebut, Ketua Dewan Syuro PKB Jatim KH Aziz Mansyur mengaku akan menindak tegas sikap Nahrawi. ”Nahrawi akan saya beritahu supaya soal iklan ini segera diselesaikan,” ujar KH Aziz Mansyur.
Menurutnya iklan tersebut hanyalah bentuk upaya sabotase terhadap kesolidan PKB dalam memberi dukungan ke pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Dipastikan iklan tersebut tidak akan mempengaruhi kader untuk tetap mengikuti keputusannya tersebut. Seperti diketahui, KH Aziz Mansyur sudah mendeklarasikan untuk mendukung pasangan Karsa di putaran kedua. ”Kader tidak akan terpengaruh apapun. Sudah saya umumkan dan sebarluaskan untuk dukungan Karsa. Nanti resminya tanggal 27 (Muskerwil PKB),” tukasnya. (k4/k2)

Kubu Karsa Tetap Pede
Sementara itu, kubu Karsa menanggapi dingin terkait dukungan PDIP kepada Kaji. Mereka bahkan sangat yakin tetap bisa memenangkan suara massa PDIP dalam putaran kedua. ”Mungkin untuk level pengurus memang resmi kesana (KaJi). Tapi angkanya berapa sih, paling sekitar 800 suara. Sisanya kan pasti ke kita,” tandas Ketua Tim Pemenangan Martono.
Sikap percaya diri ini dikarenakan saat ini adalah pilkada langsung yang mana figur seseorang yang dipilih. Kepatuhan massa grass root tidak bisa disamakan dengan jajaran pengurus partai. Massa PDIP tentu akan memilih sosok nasionalis serta menjaga pluralitasnya, yang kata Martono, ada di dalam pasangan Karsa. ”Kita optimis bisa meraup suara PDIP,” katanya.
Keyakinan ini makin bertambah apalagi Karsa sebentar lagi akan mendapat dukungan dari PKB serta menjalin komunikasi intensif dengan massa NU. Pihaknya juga menseriusi untuk menggarap swing voters yang jumlahnya mencapai 20 persen.

(k2)

Comments

redhy said…
nice blog...keep posting

Popular posts from this blog

Surabaya "hot potatoes"

Dua hari ini, Surabaya panas membara. Panas dalam arti sebenarnya. Membara dalam arti kiasan saking panasnya. Lek jare arek Suroboyo: "Hot potatoes" alias panas ngentang-ngentang. Atau : "The hot is not public" alias panas ra umum, ora njamak panase. Intinya panas di Surabaya dalam setahun belakangan ini benar-benar tak seperti biasane. Hampir 15 tahun tinggal di Surabaya - meski dalam periode tertentu meninggalkan kota ini - tau betul lah kalo Surabaya itu kota panas. Panas karena sinar matahari yang benar-benar menyengat. Bukan karena air laut - seperti Semarang, atau Jakarta - panas ditambah polusi yang parah. Mungkin tak sepanas Pontianak yang berada di garis khatulistiwa, tapi coba deh tinggal disini selama seminggu. Yang jelas, penjelasan Wikipedia bersuhu udara rata-rata 23,6 °C hingga 33,8 °C gak pas jeh. Dalam sebulan ini mencoba mengamati suhu di Surabaya terutama di siang hari. Nyaris gak pernah di bawah 33 derajat celcius. Bahkan hari ini,

(Sebaiknya) Mahasiswa FK Harus Orang Kaya

Selasa (29/11) pagi, saya mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah berbincang dengan kolega baru, saya bersama beberapa kawan memutuskan untuk sarapan di kantin kampus. Jujur, saya sangat menikmati makanan sehat yang disajikan kantin itu terutama ketiadaan penggunaan MSG. Saya pun merasa nyaman dengan kampusnya yang bersih, dengan para calon dokter berpakaian rapi dan cantik bersliweran sembari membawa buku tebal. Melihat beberapa di antaranya mengenakan jas dokter begitu gagah dan menawan. Apalagi, cuaca pagi tadi sangat cerah. Tetapi, kenyamanan saya tiba-tiba terusik dengan tindakan salah seorang mahasiswa disana. Jamaknya sebuah kantin yang meja-kursi selalu penuh dan harus berbagi dengan orang lain yang tidak satu kelompok, mahasiswi itu terlihat sangat memusuhi dan judes. Awalnya cuek. Tapi ketika dia sudah pindah meja, dengan seenaknya mengambil wadah sambal tanpa permisi. Sontak, saya pun kecewa. Hilang rasa simpati saya terhadap mahasiswa kedokteran

Agung Bakhtiyar, Anak Tukang Becak yang Sukses Jadi Dokter UGM

Tekan Biaya Kuliah dengan Pinjam Buku ke Senior Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Agung Bakhtiyar mampu mewujudkan impiannya. Anak tukang becak itu kemarin (8/7) diwisuda menjadi dokter dari Fakultas Kedokteran UGM dengan IPK 3,51. NANI MASHITA Rumah bercat hijau dan berdinding gedhek itu begitu sederhana. Di salah satu sisinya terbuka sebuah jendela kecil. Seorang pria tua dengan ramah menyapa dan mempersilakan Jogja Raya masuk ke rumah di Terban GK/V No 719, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman. Di ruang tamu seluas 3x4 meter tersebut, ada beberapa perabotan yang ditaruh sekenanya. Meja kayu bundar yang tak begitu besar diletakkan di sudut ruangan. Sebuah pesawat televisi diletakkan di atas meja plastik berwarna hijau. Menghadap ke pintu masuk, ada tiga kursi lainnya. Di seberangnya, sebuah kursi bambu difungsikan sebagai kursi untuk menerima tamu. Sepiring makanan tradisional seperti jadah, getas, dan sesisir pisang tersaji di atas mej