Skip to main content

apa yang kau cari?

pertanyaan ini muncul begitu saja di kepalaku saat duduk memandang jalanan di depan balkon kamar sepupuku. di jalan itu orang dengan ringan berjalan tanpa khawatir ditabrak kendaraan. jalan itu memang khusus disediakan pengelola sebuah mal. Jalan itu semakin nyaman karena dilindungi sebuah atap fiber glass.

Entah kenapa tiba-tiba ada pertanyaan seperti itu. Tiba-tiba saja mencuat setelah empat hari aku memperhatikan jalan masuk dari mal itu. Mungkin manusia yang sama – termasuk aku --- sudah ratusan kali mengunjungi mal itu. tapi mereka masih datang dan datang lagi.

lantas apa yang kurang dan mereka harus mencari lagi? entahlah. aku tak mendapat jawaban apapun karena pertanyaan itu hanya dalam hati saja.

namun pertanyaan itu tiba-tiba mengarah pada diri sendiri. apa yang dirimu cari sekarang? kenapa dirimu masih merasa kekurangan? masih bejibunkan keinginanmu yang belum dipenuhi?
ku jawab; "tentu masih banyak."
"apa itu" otakku bertanya lagi
aku kembali menjawab pertanyaan itu;"aku ingin punya mmm...apa ya,"

and suddenly i was thinking
i have anything. i having a motorcycle, i have a notebook, i have a good friends and they're a lot of friends. i have an enough good job, i have a nice sis and bro also my niece and nephew. i just have a new nice who was born my sister las saturday. i have a great mom and superbest uncle and auntie.
after my parents divorced, having all of these things make me always bless to Allah.

so what do i need again?
what do i look anymore?
actually, i have a lot of wishes but right now i am being afraid that it's not important anymore. i am afraid it just a greedness of me as a human being. so when i wrote this i stop to think 'bout what i want and what i need. i think to give but i am afraid i'm not effort it. so i don't wanna to think about it even the question stay on my mind.

i wanna ask someone to answer this question. maybe he can tell me. maybe i am being lost in a confusing world. or maybe i just don't know what i do,

i am totally confused

someone or something, ugh...i don't know which one is right. but i remember i listened a sentence that people who confuse to her/his life is needed to be closed to the God, to Allah.
when a man/women don't know what they wanna to get, it's time to comeback again to Allah. maybe it is right but it can be wrong. it's not a valid sentence despite i am not so sure with the resources who said this word.

hahaha..it a kind of fun but it is very...very seriously. how can a man/women don't know what they want to do. usually, the old people will say; "the purpose of human to life in this world is to pray to Allah and being a good person. so you can go to heaven when you die."

okay..maybe that is right. but it is trully only that?? you sure that our life is only for praying and being a good person with another people? is that simple?

kawanku yang baik berkata manusia sekarang terjebak dalam absurditas kehidupan yang semuanya dinilai secara materi. Kamu harus punya ini, punya itu, beli ini dan beli itu. Sesungguhnya itu absurd, apa benar manusia sungguh-sungguh membutuhkan benda mati yang sebenarnya hanya membuat sumpek rumah dan memenuhi isi lemari baju?

Kata kawanku yang baik itu juga, keabsurdan itu datang karena manusia selalu merasa hampa, kosong. Maka supaya tidak jadi kosong manusia pergi ke mall dan mengisinya dengan keramaian orang yang berlalu lalang di gedung itu. Tapi sejatinya mereka menjadi hampa ketika meninggalkan lokasi mall. Makanya itu mall selalu ramai dipenuhi orang. Tampaknya tengah menghabiskan duit mereka yang beratus-ratus juta tapi sebenarnya penuh dengan orang yang hampa kehidupannya.

Sound a pathetic things. Yup. Yup. If my friend are right, off course it is something bad news. What a poor people they are. Am i the one of that people? Wew....i wish i am not.

Comments

Popular posts from this blog

Surabaya "hot potatoes"

Dua hari ini, Surabaya panas membara. Panas dalam arti sebenarnya. Membara dalam arti kiasan saking panasnya. Lek jare arek Suroboyo: "Hot potatoes" alias panas ngentang-ngentang. Atau : "The hot is not public" alias panas ra umum, ora njamak panase. Intinya panas di Surabaya dalam setahun belakangan ini benar-benar tak seperti biasane. Hampir 15 tahun tinggal di Surabaya - meski dalam periode tertentu meninggalkan kota ini - tau betul lah kalo Surabaya itu kota panas. Panas karena sinar matahari yang benar-benar menyengat. Bukan karena air laut - seperti Semarang, atau Jakarta - panas ditambah polusi yang parah. Mungkin tak sepanas Pontianak yang berada di garis khatulistiwa, tapi coba deh tinggal disini selama seminggu. Yang jelas, penjelasan Wikipedia bersuhu udara rata-rata 23,6 °C hingga 33,8 °C gak pas jeh. Dalam sebulan ini mencoba mengamati suhu di Surabaya terutama di siang hari. Nyaris gak pernah di bawah 33 derajat celcius. Bahkan hari ini,

(Sebaiknya) Mahasiswa FK Harus Orang Kaya

Selasa (29/11) pagi, saya mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah berbincang dengan kolega baru, saya bersama beberapa kawan memutuskan untuk sarapan di kantin kampus. Jujur, saya sangat menikmati makanan sehat yang disajikan kantin itu terutama ketiadaan penggunaan MSG. Saya pun merasa nyaman dengan kampusnya yang bersih, dengan para calon dokter berpakaian rapi dan cantik bersliweran sembari membawa buku tebal. Melihat beberapa di antaranya mengenakan jas dokter begitu gagah dan menawan. Apalagi, cuaca pagi tadi sangat cerah. Tetapi, kenyamanan saya tiba-tiba terusik dengan tindakan salah seorang mahasiswa disana. Jamaknya sebuah kantin yang meja-kursi selalu penuh dan harus berbagi dengan orang lain yang tidak satu kelompok, mahasiswi itu terlihat sangat memusuhi dan judes. Awalnya cuek. Tapi ketika dia sudah pindah meja, dengan seenaknya mengambil wadah sambal tanpa permisi. Sontak, saya pun kecewa. Hilang rasa simpati saya terhadap mahasiswa kedokteran

Agung Bakhtiyar, Anak Tukang Becak yang Sukses Jadi Dokter UGM

Tekan Biaya Kuliah dengan Pinjam Buku ke Senior Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Agung Bakhtiyar mampu mewujudkan impiannya. Anak tukang becak itu kemarin (8/7) diwisuda menjadi dokter dari Fakultas Kedokteran UGM dengan IPK 3,51. NANI MASHITA Rumah bercat hijau dan berdinding gedhek itu begitu sederhana. Di salah satu sisinya terbuka sebuah jendela kecil. Seorang pria tua dengan ramah menyapa dan mempersilakan Jogja Raya masuk ke rumah di Terban GK/V No 719, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman. Di ruang tamu seluas 3x4 meter tersebut, ada beberapa perabotan yang ditaruh sekenanya. Meja kayu bundar yang tak begitu besar diletakkan di sudut ruangan. Sebuah pesawat televisi diletakkan di atas meja plastik berwarna hijau. Menghadap ke pintu masuk, ada tiga kursi lainnya. Di seberangnya, sebuah kursi bambu difungsikan sebagai kursi untuk menerima tamu. Sepiring makanan tradisional seperti jadah, getas, dan sesisir pisang tersaji di atas mej