Skip to main content

Bapak Capek

Kamis, 29/05/2008 22:10 WIB

Kelelahan, SB Tumbang di RS Internasional
Reporter : Nani Mashita

Surabaya - Gara-gara kelelahan, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir tumbang. Karena merasa tidak enak badan, Sutrisno Bachir (SB( langsung meminta diantar ke RS Internasional, Nginden.

Rasa tidak enak badan itu mendera setelah mengunjungi dapur TVOne yang ada di kawasan Jemursari REgency dan JTV di Jl Ahmad Yani. SB sedianya akan balik lagi ke kantor Biro TVOne pukul 21. Namun ia keburu tumbang dan memilih ke Rumah Sakit Internasional

Menurut informasi SB sempat pingsan. Namun satu jam kemudian SB dikabarkan telah meninggalkan RS Internasional.

"Pak Sutrisno Bachir memang sempat mendapat perawatan di RS Internasonal. Tensi darahnya turun akibat kelelahan. Tapi kini kondisinya sudah membaik dan telah balik ke hotel," kata Ketua Panitia Munas III PAN, Rizki Sadiq, Kamis (29/5/2008) malam tadi.

Gara-gara sakit itu, SB bukan saja batal diambil wawancara lagi di TVOne pada pukul 21.00, tetapi juga harus menunda pengarahan yang semestinya ia berikan pada peserta Rakernas PAN.
w
Kabar SB jatuh sakit ini mencuat karena SB tidak muncul saat bedah buku Amien Rais di arena Rakernas III PAN di Hotel Marriott Surabaya. Saat itu mulai banyak peserta yang bertanya mengapa SB tidak hadir.

Namun tanda tanya itu tertepis kabar SB sedang berkunjung ke dapur TVOne dan JTV. Namun saat jadwal pengarahan SB sebagai Ketua Umm DPP PAN tertunda, mulai kembali mencuat kabar SB jatuh sakit.

"Pak SB kelelahan. Kabarnya pingsan," kata beberapa peserta Rakernas.(bj0)






=================

Kamis, 29/05/2008 22:40 WIB

"Pak SB Sakit, Ini Nggletak di Kursi"
Reporter : Nani Mashita

Surabaya - Kabar sakitnya SB bukan hanya membuat kaget peserta Rakernas III PAN yang sedang menunggu pengarahan darinya, tapi juga membuat heran awak studio TV One yang ada di Jemursari Regency.

"Saat datang sore tadi, kondisi Pak SB baik-baik saja. Penuh canda dan semangat. Kami heran saat ajudan Pak SB mengabarkan beliau sakit," kata koordinator Biro TVone Surabaya , Supriyana, Kamis (29/5/2008) malam tadi.

Menurut Supriyana, setelah sempat wawancara di studio pada sore hari, SB dijadwalkan bertamu lagi di TVOne pada pukul 21.00 usai berkunjung ke JTV.

"Tapi tadi ajudan Pak SB menelepon mengabarkan beliau sakit. Ia bilang, Bapak tidak bisa ke TVOne karena sakit. Ini nggletak di kursi," tutur Supriyana sembari menirukan pesan ajudan SB.

Supriyana menduga, SB jatuh sakit akibat kekelahan. Pada Rabu malam, Kata Supriyana, SB begadang hingga Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 untuk mempersiapkan pembukaan Rakernas.

"Setahu saya Pak SB juga puasa. Wajar kalau tensi drop. Tapi saat di studio TV0ne, beliau banyak bercanda dan semangat," katanya.

Saat di TVOne SB sempat diwawancarai tentang biaya marketing politik yang ia keluarkan hingga Rp 300 miliar lebih. Dalam wawancara itu, SB membantah marketing politik yang ia lakukan saat ini berkait dengan pemilian presiden 2009.(bj0)






================================

Jumat, 30/05/2008 09:40 WIB

SB Masih Lemah, Sejumlah Acara Dibatalkan
Reporter : Nani Mashita

Surabaya - Kondisi Sutrisno Bachir hingga kini masih lemah pasca perawatan di RS Internasional semalam. Akibat kondisinya yang lemah sejumlah acara yang rencananya dihadiri SB dibatalkan.

SB tidak dijadwalkan mengikuti kegiatan internal di Hotel JW Marriott hari ini. Melainkan meneruskan kegiatan road show di sejumlah tempat di Surabaya salah satunya dengan acara bakti sosial dengan LSM Arek Lintang serta SMKN 11.

Namun karena kondisinya yang masih lemah, maka acara bakti sosial dengan LSM Lintang juga diganti. "Acara kegiatan bakti sosial masih diteruskan tapi diganti oleh Pak Didik (Didik J Rachbini)," kata Agus Maimun ketua OC panitia wilayah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN ke-3.

Menurut Agus, SB masih beristirahat didalam kamarnya dan rencananya akan menutup acara ekternal di Jatim Expo malam nanti. "Insya Allah kondisi beliau sudah sehat sehingga bisa menutup acara," tukasnya. [ted]

Comments

Popular posts from this blog

Surabaya "hot potatoes"

Dua hari ini, Surabaya panas membara. Panas dalam arti sebenarnya. Membara dalam arti kiasan saking panasnya. Lek jare arek Suroboyo: "Hot potatoes" alias panas ngentang-ngentang. Atau : "The hot is not public" alias panas ra umum, ora njamak panase. Intinya panas di Surabaya dalam setahun belakangan ini benar-benar tak seperti biasane. Hampir 15 tahun tinggal di Surabaya - meski dalam periode tertentu meninggalkan kota ini - tau betul lah kalo Surabaya itu kota panas. Panas karena sinar matahari yang benar-benar menyengat. Bukan karena air laut - seperti Semarang, atau Jakarta - panas ditambah polusi yang parah. Mungkin tak sepanas Pontianak yang berada di garis khatulistiwa, tapi coba deh tinggal disini selama seminggu. Yang jelas, penjelasan Wikipedia bersuhu udara rata-rata 23,6 °C hingga 33,8 °C gak pas jeh. Dalam sebulan ini mencoba mengamati suhu di Surabaya terutama di siang hari. Nyaris gak pernah di bawah 33 derajat celcius. Bahkan hari ini,

(Sebaiknya) Mahasiswa FK Harus Orang Kaya

Selasa (29/11) pagi, saya mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah berbincang dengan kolega baru, saya bersama beberapa kawan memutuskan untuk sarapan di kantin kampus. Jujur, saya sangat menikmati makanan sehat yang disajikan kantin itu terutama ketiadaan penggunaan MSG. Saya pun merasa nyaman dengan kampusnya yang bersih, dengan para calon dokter berpakaian rapi dan cantik bersliweran sembari membawa buku tebal. Melihat beberapa di antaranya mengenakan jas dokter begitu gagah dan menawan. Apalagi, cuaca pagi tadi sangat cerah. Tetapi, kenyamanan saya tiba-tiba terusik dengan tindakan salah seorang mahasiswa disana. Jamaknya sebuah kantin yang meja-kursi selalu penuh dan harus berbagi dengan orang lain yang tidak satu kelompok, mahasiswi itu terlihat sangat memusuhi dan judes. Awalnya cuek. Tapi ketika dia sudah pindah meja, dengan seenaknya mengambil wadah sambal tanpa permisi. Sontak, saya pun kecewa. Hilang rasa simpati saya terhadap mahasiswa kedokteran

Agung Bakhtiyar, Anak Tukang Becak yang Sukses Jadi Dokter UGM

Tekan Biaya Kuliah dengan Pinjam Buku ke Senior Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Agung Bakhtiyar mampu mewujudkan impiannya. Anak tukang becak itu kemarin (8/7) diwisuda menjadi dokter dari Fakultas Kedokteran UGM dengan IPK 3,51. NANI MASHITA Rumah bercat hijau dan berdinding gedhek itu begitu sederhana. Di salah satu sisinya terbuka sebuah jendela kecil. Seorang pria tua dengan ramah menyapa dan mempersilakan Jogja Raya masuk ke rumah di Terban GK/V No 719, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman. Di ruang tamu seluas 3x4 meter tersebut, ada beberapa perabotan yang ditaruh sekenanya. Meja kayu bundar yang tak begitu besar diletakkan di sudut ruangan. Sebuah pesawat televisi diletakkan di atas meja plastik berwarna hijau. Menghadap ke pintu masuk, ada tiga kursi lainnya. Di seberangnya, sebuah kursi bambu difungsikan sebagai kursi untuk menerima tamu. Sepiring makanan tradisional seperti jadah, getas, dan sesisir pisang tersaji di atas mej