Bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak dihargai oleh orang lain? Kalau ada yang belum merasakan, saya tahu rasanya. Tidak cuma sakit, tidak hanya pedih, atau sedih yang berderai-derai saja tapi hancur berkeping-keping. Orang yang kita percaya, ternyata tidak menghargai kepercayaan yang kita berikan. Bahasa saya sebenarnya terlalu halus, inginnya sih mencaci maki karena batin ini tersiksa juga. Ahay….lebay? Mungkin juga. Tapi kalau menemui orang yang tidak sungguh-sungguh menjaga benar kepercayaan dan tidak menghargai diri Anda, tampaknya lebih suka menggampar mukanya agar marah ini bisa tersalurkan. Sakit ini bisa terbalaskan. Dan agar dia tahu sikap tidak menghargai orang lain itu menyakitkan. Ehmm…itu semacam keinginan yang tidak terlaksana hingga sekarang. Gimana mau marah, orangnya kabur entah kemana. Hahahahha..... Just kidding. Tapi sungguh lho , itu keinginan saya. Tapi nggak saya laksanakan karena muncul pemikiran, kenapa saya harus marah kalau dia sendir...