Aku punya seorang kawan
Perempuan cantik, tubuh menjulang indah dengan jilbab putihnya, feminin, hobi memasak namun kuat pendirian.
Banyak lelaki mengagumi dia, tapi tak berani mendekat. Karena lelaki itu tahu jika hanya modal nekad maka perempuan itu takkan meliriknya
Banyak yang menganggap perempuan itu sombong tapi orang tahu dia suka tersenyum, suka menolong dan bercanda. Banyak yang menilai hatinya dingin sebeku es tapi yang lain pun tahu dia sangat hangat dan penuh kebahagiaan. Dia punya materi yang cukup, perhatian dari banyak lelaki dan dicemburui banyak perempuan lain.
Lelaki memujinya, wanita mencercanya
Lelaki mendekatinya namun para wanita iri padanya
Dia memang terlihat bahagia
Tapi apa yang terlihat tak seperti apa yang sesungguhnya.
Hatinya senyap
Hatinya kering, jiwanya kosong
Bukan karena tak punya cinta, bukan merana karena tak berharta
Hatinya perih karena keluarganya yang tak bahagia.
Lelakinya pemarah, ayahnya pecundang dan ibunya dendam padanya
Tiap hari dia merana, meraung-raung dalam air mata yang tertutupi indahnya lagu-lagu cinta
Kepalanya tertunduk, kakinya bersedekap. Ketakutan akan teriakan dan pukulan yang mengancam
Dadanya berdetak kencang sembari mulutnya merapal harap
"Datang dan datanglah cahaya....
Pergi dan pergilah kesakitan...
Datang dan datanglah cahaya....
Pergi dan pergilah kesakitan...
Datang dan datanglah cahaya....
Pergi dan pergilah kesakitan..."
Perempuan cantik, tubuh menjulang indah dengan jilbab putihnya, feminin, hobi memasak namun kuat pendirian.
Banyak lelaki mengagumi dia, tapi tak berani mendekat. Karena lelaki itu tahu jika hanya modal nekad maka perempuan itu takkan meliriknya
Banyak yang menganggap perempuan itu sombong tapi orang tahu dia suka tersenyum, suka menolong dan bercanda. Banyak yang menilai hatinya dingin sebeku es tapi yang lain pun tahu dia sangat hangat dan penuh kebahagiaan. Dia punya materi yang cukup, perhatian dari banyak lelaki dan dicemburui banyak perempuan lain.
Lelaki memujinya, wanita mencercanya
Lelaki mendekatinya namun para wanita iri padanya
Dia memang terlihat bahagia
Tapi apa yang terlihat tak seperti apa yang sesungguhnya.
Hatinya senyap
Hatinya kering, jiwanya kosong
Bukan karena tak punya cinta, bukan merana karena tak berharta
Hatinya perih karena keluarganya yang tak bahagia.
Lelakinya pemarah, ayahnya pecundang dan ibunya dendam padanya
Tiap hari dia merana, meraung-raung dalam air mata yang tertutupi indahnya lagu-lagu cinta
Kepalanya tertunduk, kakinya bersedekap. Ketakutan akan teriakan dan pukulan yang mengancam
Dadanya berdetak kencang sembari mulutnya merapal harap
"Datang dan datanglah cahaya....
Pergi dan pergilah kesakitan...
Datang dan datanglah cahaya....
Pergi dan pergilah kesakitan...
Datang dan datanglah cahaya....
Pergi dan pergilah kesakitan..."
Comments