Menunggu Keputusan Bahtsul Masail Keharaman Golput
SURABAYA – Meski Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyerukan golput kepada anggotanya, lain halnya di Jatim. PKB Jatim pro Gus Dur malah enggan terburu-buru mengikuti langkah Gus Dur dan memilih melakukan kajian terlebih dahulu.
Ketua Dewan Syuro DWP PKB Jatim pro Gus Dur, Fuad Amin Imron mengatakan pihaknya memang tidak mau menyerukan pendukungnya untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2009 mendatang. ”Masih akan kita bahas dalam bahtsul masail untuk membahas masalah golput,” tandas Fuad Amin saat sosialisasi golput pada ketua 22 ketua dewan syuro se Jatim di Hotel Grand Kalimas, Kamis (27/11).
Dia menolak jika dikatakan tidak mematuhi ajakan yang disampaikan oleh Gus Dur. Alasannya, masih perlu dilakukan pembahasan terlebih dahulu sebelum akhirnya tidak ikut mencoblos. ”Secara garis besar memang begitu (golput) tapi kan tidak absolut, harus sesuaikan dengan hukum Islam tapi hakekatnya sama saja,” tandasnya.
Fuad pun memilih untuk memberikan fatwa haram untuk mencoblos PKB kubu Muhaimin Iskandar dan tidak memilih caleg untuk DPR RI dan DPRD tingkat I serta caleg DPD yang berangkat dari pos Ketintang. Alasannya, orang yang diberangkatkan dari PKB Jatim kubu Nahrawi bukanlah representasi orang PKB itu sendiri. Dia mencontohkan di daerah pemilihan XI Madura, calon yang diajukan tidak berasal dari Madura. Menurutnya ini aneh karena dipastikan tidak bisa menyerap aspirasi warga karena tidak mengetahui kebutuhan warga daerah tersebut. ”Calegnya drop-dropan semua,” tandasnya.
Oleh karena itu, pihaknya sudah bertekad bulat untuk melakukan penggembosan perolehan suara bagi PKB Nahrawi. Beberapa wilayah yang jadi target adalah Madura, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Probolinggo. Golnya membuat PKB Muhaimin Iskandar tidak mendapat kursi di DPR RI maupun DI DPRD Jatim. ”Kalau untuk di daerah, disesuaikanlah, kondisional,” ucap politisi yang juga Bupati Bangkalan tersebut.
Dia juga mempersilakan bila ada kader yang ingin melakukan sweeping atas atribut caleg yang menggunakan nama PKB atau Gus Dur dalam kampanyenya. Dia pun siap jualan suara PKB pada partai lain semisal Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDIP. Termasuk ambil cuti untuk ikut berkampanye pada partai yang akan didukung PKB pro Gus Dur nantinya. ”Kalau PKNU nanti saja belakangan, saya masih mangkel sama Anam (Ketua Umum PKNU),” sebutnya.
Pro Imin Cuek
Terpisah, DPW PKB Jatim pro Imin tampaknya tetap tak ambil pusing dengan ajakan yang disuarakan PKB pro Gus Dur. Bahkan Ketua DPW PKB Jatim, Imam Nahrawi menanggapi dengan dingin fatwa haram yang diserukan Fuad Amin tersebut. Pasalnya hingga kini tidak ada implikasi serius pernyataan tersebut terhadap kesolidan partai. Dirinya pun tetap optimis bakal mendapat 30 persen suara dalam pemilihan legislatif 2009 mendatang. ”Masyarakat sekarang sudah pintar and bisa menilai apa dibalik seruan tersebut,” tandasnya. (k2)
Berita Terkait
SURABAYA – Meski Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyerukan golput kepada anggotanya, lain halnya di Jatim. PKB Jatim pro Gus Dur malah enggan terburu-buru mengikuti langkah Gus Dur dan memilih melakukan kajian terlebih dahulu.
Ketua Dewan Syuro DWP PKB Jatim pro Gus Dur, Fuad Amin Imron mengatakan pihaknya memang tidak mau menyerukan pendukungnya untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2009 mendatang. ”Masih akan kita bahas dalam bahtsul masail untuk membahas masalah golput,” tandas Fuad Amin saat sosialisasi golput pada ketua 22 ketua dewan syuro se Jatim di Hotel Grand Kalimas, Kamis (27/11).
Dia menolak jika dikatakan tidak mematuhi ajakan yang disampaikan oleh Gus Dur. Alasannya, masih perlu dilakukan pembahasan terlebih dahulu sebelum akhirnya tidak ikut mencoblos. ”Secara garis besar memang begitu (golput) tapi kan tidak absolut, harus sesuaikan dengan hukum Islam tapi hakekatnya sama saja,” tandasnya.
Fuad pun memilih untuk memberikan fatwa haram untuk mencoblos PKB kubu Muhaimin Iskandar dan tidak memilih caleg untuk DPR RI dan DPRD tingkat I serta caleg DPD yang berangkat dari pos Ketintang. Alasannya, orang yang diberangkatkan dari PKB Jatim kubu Nahrawi bukanlah representasi orang PKB itu sendiri. Dia mencontohkan di daerah pemilihan XI Madura, calon yang diajukan tidak berasal dari Madura. Menurutnya ini aneh karena dipastikan tidak bisa menyerap aspirasi warga karena tidak mengetahui kebutuhan warga daerah tersebut. ”Calegnya drop-dropan semua,” tandasnya.
Oleh karena itu, pihaknya sudah bertekad bulat untuk melakukan penggembosan perolehan suara bagi PKB Nahrawi. Beberapa wilayah yang jadi target adalah Madura, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Probolinggo. Golnya membuat PKB Muhaimin Iskandar tidak mendapat kursi di DPR RI maupun DI DPRD Jatim. ”Kalau untuk di daerah, disesuaikanlah, kondisional,” ucap politisi yang juga Bupati Bangkalan tersebut.
Dia juga mempersilakan bila ada kader yang ingin melakukan sweeping atas atribut caleg yang menggunakan nama PKB atau Gus Dur dalam kampanyenya. Dia pun siap jualan suara PKB pada partai lain semisal Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDIP. Termasuk ambil cuti untuk ikut berkampanye pada partai yang akan didukung PKB pro Gus Dur nantinya. ”Kalau PKNU nanti saja belakangan, saya masih mangkel sama Anam (Ketua Umum PKNU),” sebutnya.
Pro Imin Cuek
Terpisah, DPW PKB Jatim pro Imin tampaknya tetap tak ambil pusing dengan ajakan yang disuarakan PKB pro Gus Dur. Bahkan Ketua DPW PKB Jatim, Imam Nahrawi menanggapi dengan dingin fatwa haram yang diserukan Fuad Amin tersebut. Pasalnya hingga kini tidak ada implikasi serius pernyataan tersebut terhadap kesolidan partai. Dirinya pun tetap optimis bakal mendapat 30 persen suara dalam pemilihan legislatif 2009 mendatang. ”Masyarakat sekarang sudah pintar and bisa menilai apa dibalik seruan tersebut,” tandasnya. (k2)
Berita Terkait
Comments