Skip to main content

Komennya Gus Dur Nii....

Gus Dur: Kalau Plin-plan Saya Coret
Reporter : Nani Mashita

Surabaya - DPP PKB masih belum mengumumkan nama calon wakil gubernur yang akan mendampingi Achmady dalam pentas pilgub 2008 nanti. Sejumlah nama disebut, namun DPP masih enggan membeberkan.

"Sekarang nama cawagub memang masih ada masalah. Tapi kalau masih plin-plan, PKB tidak segan-segan untuk mencoretnya," ujar Ketua Dewan Syuro PKB, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur saat memberi sambutan di acara deklarasi cagub di Jatim Expo, Minggu (24/2/2008).

Statemen ini lantas menimbulkan spekulasi jika nama yang bakal dicoret adalah Ali Maschan Moesa. Pasalnya, Ali memang diinginkan untuk jadi cagub tetapi permintaan ini bertepuk sebelah tangan.

Saat hal ini dicoba dikonfirmasi ke Sekjen PKB Zanubah Arifah Chafsoh, dia mengaku tidak tahu menahu. "Wah saya kan tidak tahu apa yang ada dipikiran Gus Dur," tampiknya.

Lantas siapa nama cawagub yang akan digandeng? Apakah Nuruddin Arrahman? Yenny mengelak menjawab. "Nanti saja lah, tunggu dulu. Yang jelas saat ini masih persiapan, melihat mana yang lebih baik. Nanti saja kalau dikeluarkan sekarang ternyata tidak jadi kan malu," bebernya.

Yang pasti, Achmady tetap dideklarasikan sebagai cagub dan semua ini, kata Yenny, sesuai dengan mekanisme partai. Senada dengan Sekjennya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada wartawan mengatakan pihaknya sudah mengantongi sejumlah nama.

Namun, ketika ditanya apakah nama itu adalah Nuruddin Arrahman, Muhaimin mengelak. "Nanti sajalah. Tunggu dua tiga hari lagi," tandasnya. [sit]

Comments

Popular posts from this blog

(Sebaiknya) Mahasiswa FK Harus Orang Kaya

Selasa (29/11) pagi, saya mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah berbincang dengan kolega baru, saya bersama beberapa kawan memutuskan untuk sarapan di kantin kampus. Jujur, saya sangat menikmati makanan sehat yang disajikan kantin itu terutama ketiadaan penggunaan MSG. Saya pun merasa nyaman dengan kampusnya yang bersih, dengan para calon dokter berpakaian rapi dan cantik bersliweran sembari membawa buku tebal. Melihat beberapa di antaranya mengenakan jas dokter begitu gagah dan menawan. Apalagi, cuaca pagi tadi sangat cerah. Tetapi, kenyamanan saya tiba-tiba terusik dengan tindakan salah seorang mahasiswa disana. Jamaknya sebuah kantin yang meja-kursi selalu penuh dan harus berbagi dengan orang lain yang tidak satu kelompok, mahasiswi itu terlihat sangat memusuhi dan judes. Awalnya cuek. Tapi ketika dia sudah pindah meja, dengan seenaknya mengambil wadah sambal tanpa permisi. Sontak, saya pun kecewa. Hilang rasa simpati saya terhadap mahasiswa kedokteran ...

Surabaya "hot potatoes"

Dua hari ini, Surabaya panas membara. Panas dalam arti sebenarnya. Membara dalam arti kiasan saking panasnya. Lek jare arek Suroboyo: "Hot potatoes" alias panas ngentang-ngentang. Atau : "The hot is not public" alias panas ra umum, ora njamak panase. Intinya panas di Surabaya dalam setahun belakangan ini benar-benar tak seperti biasane. Hampir 15 tahun tinggal di Surabaya - meski dalam periode tertentu meninggalkan kota ini - tau betul lah kalo Surabaya itu kota panas. Panas karena sinar matahari yang benar-benar menyengat. Bukan karena air laut - seperti Semarang, atau Jakarta - panas ditambah polusi yang parah. Mungkin tak sepanas Pontianak yang berada di garis khatulistiwa, tapi coba deh tinggal disini selama seminggu. Yang jelas, penjelasan Wikipedia bersuhu udara rata-rata 23,6 °C hingga 33,8 °C gak pas jeh. Dalam sebulan ini mencoba mengamati suhu di Surabaya terutama di siang hari. Nyaris gak pernah di bawah 33 derajat celcius. Bahkan hari ini,...

Uang Tunai Hilang, Onde-onde Melayang

Kehidupan manusia di era digital sangat dimanjakan. Ada smartphone, smarthome, sampe udah ada konsep smartcity. Begitu juga kehidupan sehari-hari banyak teknologi memudahkan manusia. Salah satunya uang digital.  Saat ini, saya termasuk pengguna aktif uang digital. Kemana-mana ga pernah bawa uang cash banyak... Secukupnya aja. Biasanya Rp50 ribu. Paling banyak Rp100 ribu. Buat beli bensin atau sekedar jaga-jaga ban bocor/kempes. Kalo ga ada insiden di atas, bisa berhari-hari ngendon di dompet. Kartu debet aneka bank.  Ada kartu vaksin juga. Wkwkkw Lah gimana enggak? Belanja di minimarket, gesek kartu debet. Lewat tol, pake e-money. Beli pulsa, bayar tagihan, BPJS, langganan internet, tinggal tutul-tutul aplikasi keuangan di hape. Belanja makanan tinggal scan barcode hape. Hmm apalagi yah... Banyak deh.  Uang digital emang membantu banget sih buat saya. Karena ga harus bawa uang yang banyak. Otomatis di dompet cuma berisi KTP, SIM, STNK, dan kartu ATM. Wkwkkwkw... Gak enakn...