Pernahkah saya bercerita tentang lezatnya bubur ayam Jakarta? Ya..saya memang penggemar berat makanan yang katanya buat orang sakit itu. Saya sukaaa sekali, bahkan pernah ada suatu momen tiap hari sarapan pake menu ini. Itu dulu, ketika masih duduk di bangku SMP di Bekasi. Kalau tak ada bubur ayam, selezat apapun masakan Ibu rasanya sarapan/makan siang kurang enak. Oiya, jaman dulu SMP negeri masih ada yang masuk siang. Makanya, kalau berangkat sekolah gak makan bubur ayam rasanya gak semangat. Isinya sih gak hebat-hebat amat, bubur ayam ditaburi bawang goreng, kacang, cakue, ayam suwir, plus kecap manis dan sambal. Ditemani dengan teh manis, sarapan dengan bubur ayam rasanya tak ternilai harganya. Total hanya Rp9000 saja. ( helooo..jaman gini saya suka harga segitu. hahahaha... ) Waktu itu, seingat saya seporsi masih murah banget. Mulai dari Rp1500, abang jualannya pun pakai rombong dan bersepeda. Warnanya kalau tak salah ingat warna biru muda. Tiap jam 9 hingga jam 10, si aba
happy, healthy, wealthy