MENJADI seorang guru bukanlah cita-cita yang main-main, apalagi untuk ditertawakan. Guru merupakan salah satu profesi mulia karena lewat tangan pahlawan tanpa tanda jasa inilah, generasi muda Indonesia tercetak. Zaman dahulu, figur Oemar Bakri a la Iwan Fals, digambarkan sebagai sosok yang bersahaja dengan kopiah di kepalanya. Dia akan mengayuh sepeda kumbang dengan tas buaya yang disampirkan di salah satu bagian sepedanya. Begitu menghanyutkan dan damai melihat sosok seperti itu. guru honorer hanya dibayar Rp 300 ribu per bulan (google) Sekarang, zaman sudah berbeda. Pemerintah sudah mengeluarkan sebuah kebijakan yang langsung mengatrol kesejahteraan para guru, terutama yang berstatus pegawai negeri sipil. Di satu sisi, kita bersyukur bahwa m enjadi guru saat ini bukanlah pilihan ‘terpaksa’ bagi lulusan yang tidak mendapatkan pekerjaan . Namun di sisi lain, guru bersahaja yang digambarkan di atas, nyaris tidak pernah muncul lagi. Saat ini, banyak yang memilih untuk
happy, healthy, wealthy