Peserta Tuna Netra Sulit Jawab Soal UN * Negara Lakukan Diskriminasi JOGJA - Keputusan panitia pusat Ujian Nasional yang tidak mencetak soal ujian dalam huruf braille menuai kontroversi. Langkah itu dianggap ceroboh dan menyulitkan siswa dalam menjawab pertanyaan UN. Seperti yang terlihat di MTs Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam) yang dalam ujian kemarin diikuti enam peserta. Kemarin, Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang diujikan di hari pertama. Sejumlah siswa terlihat kesulitan menjawab soal terutama yang berkaitan dengan denah. Dalam mendeskripsikan soal denah, pengawas kelas meminta peserta ujian mempraktekkan sejumlah lokasi dengan cara saling bergandengan tangan. "Bagian denah maupun bagan tetap akan sulit dipahami meski sudah dinarasikan seperti itu karena kemampuan memahami tiap anak berbeda-beda," keluh Kepala MTs Yaketunis, Agus Suryanto ditemui di sekolah, Senin (23/4). Dia mengatakan siswanya kecewa karena pemerintah tidak menyediakan
happy, healthy, wealthy