SURABAYA – Nama besar proklamator RI, Soekarno tidak bisa lekang oleh waktu. Tak hanya di Indonesia, presiden pertama RI ini bahkan dikagumi oleh Presiden Venezuela, Hugo Chavez dan keluarganya.
Kemarin, keluarga Hugo Chavez menyempatkan diri mengunjungi Blitar tepatnya lokasi pemakaman Bung Karno di kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke arah utara pusat Kota Blitar. Dalam rombongan itu, tampak adik Presiden Venezuela Hugo Chavez, Gualberto Chavez. Dia ditemani sejumlah kerabat termasuk istrinya Lenny of Chavez, Rafael Nazar, Suzanne Ortiz. Rombongan kecil ini dipimpin oleh putra Soekarno, Guruh Soekarnoputra, Sabtu (21/2).
Mengenakan batik warna merah, Gualberto Chavez datang sekitar pukul 15.00 WIB di makam Bung Karno. Disana, mereka berdoa bersama-sama dan menaburkan bunga diatas makam. Setelah itu, mereka berkeliling melihat lokasi museum dan perpustakaan Bung Karno yang berada tak jauh dari lokasi makam.
Disana mereka melihat-lihat lukisan dan sketsa perjalanan kemerdekaan RI. Namun satu yang paling menarik hati rombongan itu adalah lukisan diri Soekarno yang konon hidup karena ada detak jantung’ dari lukisan tersebut. Gualberto bahkan cukup penasaran dengan ‘detak jantung’ ini karena bolak-balik dia melihat dari depan dan dari belakang, apa yang menyebabkan lukisan tersebut berdetak.
Kedatangan rombongan kecil ini merupakan kunjungan privat. Sebelum mengunjungi Blitar, rombongan ini mengunjungi pabrik Sritex di Solo dan menghadiri rapat koordinasi PDIP Jatim di gedung Arif Rahman Hakim Surabaya. Disana, mereka diperkenalkan sebagai pemantau dari Venezuela.
Dalam perjalanannya, mereka mengunjugi pabrik Gudang Garam di Kediri. Disana mereka bertemu dengan jajaran direksi serta diajak berkeliling ke lokasi pelintingan rokok. Disini, mereka juga tidak ingin terekspose sebagai keluarga Presiden Venezuela dan oleh Guruh, disebut sebagai kawan keluarga.
Keluarga Presiden Venzuela Hugo Chavez terlihat antusias dan tertarik dengan kunjungannya ke Indonesia terutama di makam Bung Karno. Tak banyak yang bisa dikorek dalam kunjungan tersebut. Adik presiden Chavez, Guelbarto Chavez hanya mengharapkan Guruh bisa membalas kunjungannya ke Venezuela, pertengahan Maret mendatang. ‘’Memang benar bahwa Presiden menjadi pengagum atas filosofi dan pikiran-pikiran Soekarno. Saya berharap Guruh juga mengunjungi Negara kami pertengahan Maret mendatang,’’ ujar Guelbarto lewat penerjemahnya, Rafael Nazar.
Kata Guruh keluarga ini merupakan pengagum akan pikiran-pikiran Soekarno. ‘’Memang presiden maupun orang tua Chavez merupakan pecinta Bung Karno dan dalam prakteknya juga mengadopsi dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,’’ ujarnya.
Hal ini membuatnya prihatin karena di dalam negeri sendiri, sudah banyak yang tidak memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Banyak pula produk hukum yang makin lepas dari akar Pancasila dan semangat UUD 1945. ‘’Yang membuat saya prihatin adalah banyak generasi muda yang hanya mengenal dan mencintai sosok Bung Karno namun tidak tahu persis soal sejarah dan ajaran Bung Karno,’’ ujarnya. (k2)
Kemarin, keluarga Hugo Chavez menyempatkan diri mengunjungi Blitar tepatnya lokasi pemakaman Bung Karno di kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke arah utara pusat Kota Blitar. Dalam rombongan itu, tampak adik Presiden Venezuela Hugo Chavez, Gualberto Chavez. Dia ditemani sejumlah kerabat termasuk istrinya Lenny of Chavez, Rafael Nazar, Suzanne Ortiz. Rombongan kecil ini dipimpin oleh putra Soekarno, Guruh Soekarnoputra, Sabtu (21/2).
Mengenakan batik warna merah, Gualberto Chavez datang sekitar pukul 15.00 WIB di makam Bung Karno. Disana, mereka berdoa bersama-sama dan menaburkan bunga diatas makam. Setelah itu, mereka berkeliling melihat lokasi museum dan perpustakaan Bung Karno yang berada tak jauh dari lokasi makam.
Disana mereka melihat-lihat lukisan dan sketsa perjalanan kemerdekaan RI. Namun satu yang paling menarik hati rombongan itu adalah lukisan diri Soekarno yang konon hidup karena ada detak jantung’ dari lukisan tersebut. Gualberto bahkan cukup penasaran dengan ‘detak jantung’ ini karena bolak-balik dia melihat dari depan dan dari belakang, apa yang menyebabkan lukisan tersebut berdetak.
Kedatangan rombongan kecil ini merupakan kunjungan privat. Sebelum mengunjungi Blitar, rombongan ini mengunjungi pabrik Sritex di Solo dan menghadiri rapat koordinasi PDIP Jatim di gedung Arif Rahman Hakim Surabaya. Disana, mereka diperkenalkan sebagai pemantau dari Venezuela.
Dalam perjalanannya, mereka mengunjugi pabrik Gudang Garam di Kediri. Disana mereka bertemu dengan jajaran direksi serta diajak berkeliling ke lokasi pelintingan rokok. Disini, mereka juga tidak ingin terekspose sebagai keluarga Presiden Venezuela dan oleh Guruh, disebut sebagai kawan keluarga.
Keluarga Presiden Venzuela Hugo Chavez terlihat antusias dan tertarik dengan kunjungannya ke Indonesia terutama di makam Bung Karno. Tak banyak yang bisa dikorek dalam kunjungan tersebut. Adik presiden Chavez, Guelbarto Chavez hanya mengharapkan Guruh bisa membalas kunjungannya ke Venezuela, pertengahan Maret mendatang. ‘’Memang benar bahwa Presiden menjadi pengagum atas filosofi dan pikiran-pikiran Soekarno. Saya berharap Guruh juga mengunjungi Negara kami pertengahan Maret mendatang,’’ ujar Guelbarto lewat penerjemahnya, Rafael Nazar.
Kata Guruh keluarga ini merupakan pengagum akan pikiran-pikiran Soekarno. ‘’Memang presiden maupun orang tua Chavez merupakan pecinta Bung Karno dan dalam prakteknya juga mengadopsi dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,’’ ujarnya.
Hal ini membuatnya prihatin karena di dalam negeri sendiri, sudah banyak yang tidak memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Banyak pula produk hukum yang makin lepas dari akar Pancasila dan semangat UUD 1945. ‘’Yang membuat saya prihatin adalah banyak generasi muda yang hanya mengenal dan mencintai sosok Bung Karno namun tidak tahu persis soal sejarah dan ajaran Bung Karno,’’ ujarnya. (k2)
Comments