Skip to main content

It's Tottaly Fun and Fool

Ehm.....

Kamis (10/4/2008) kemarin, jadi hari yang benar-benar paling lucu dan culun sepanjang hidup aku. Sepanjang hari, aku enggak bisa berhenti tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak.
Hhahahahahahahahahahaha...

So please imagine this with me

Hari itu, aku merasa bosan sekali. Dan tiba-tiba keinginan untuk berenang. Selama 1,4 tahun terakhir aku gak pernah berenang. Padahal waktu di Solo, tiap minggu daku berenang dua kali. Meski gak jadi kurus (hehehehehe), at least aku berasa segar.

Dan yup.
Pagi ini, keinginan berenang kembali mencuat. Apalagi sekarang aku sering masuk siang. Kupikir-pikir, daripada tiduran mending aku berenang. Aku pun jadi optimis untuk berenang hari itu.

Kupakailah baju renangku. Karena disini gak ada kolam renang khusus cewe, ya kulapisi baju dobel-dobel. Waktu keluar dari kamar kos, temanku novita bertanya mau kemana? ya kujawab pengen berenang lah. Kuajak dia, ternyata kepengen. tapi katanya gak ada duit, yo wis lah kubayari sekali ini soalnya ane kepengen bangetttzzzz

Berangkatlah dengan kecepatan super duper singkat. Tanpa ba bi bu, tanpa mandi dan tanpa parfum, dengan ainul yaqin kupacu motorku ke kolam renang KONI di Jl Kertajaya. Angan-angan pun melambung tinggi karena akhirnya aku bisa berenang lagi.

Tapi apa dinyana? Sampe disana ternyata banyak cowo-cowo tinggi, kekar dan tegap. Aku pun melongo. Eh...apa sudah buka ya? Kutanya pada satpam...eh kok dia nanya kawannya. "Sudah buka belum" kata satpam itu sambil dijawab anggukan kawannya.

Aku pun masuk perlahan. Curiga.
Seorang bapak-bapak duduk di bangku dekat pintu masuk. Aku khawatir. Aku penasaran. Aku melongokkan kepalaku mencuri pandang ke dalam kolam renang. Waduh....

Ditengah kondisi macam itu, si bapak berkumis itu mengajak penuh keyakinan. "Enggak papa mbak. Sudah buka kok. Masuk aja," katanya sembari melambai-lambaikan tangan mengajak aku dan Novita.

Ooopss...kayaknya kok menakutkan. Samar-samar kudengar suaranya tapi aku lebih fokus untuk mengintip ke dalam lokasi kolam renang. "eh...vita, mending kita cabut aja ya dari sini," kataku

Aku pun memutar balik. Kabuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Keluar dari areal kolam renang KONI, aku dan Novita kebingungan. Kemana lagi kita menuju? Ke Plaza Marina aja deh. Disana kan ada pool juga. Mudah-mudahan buka.

Yaya...yaayayayayaa...ucap Novita setuju.

Berangkatlah ke Marina tapi mampir bentar ke kos untuk ambil STNK (aduh...!).
Tanpa mandi dan dandan pun seadanya (wah...wah..kacau banget lah)
Disana datang sekitar jam 08.30 wib. Aku cukup kaget soalnya banyak anak SMP

Lho...lho...kok?
Loket kolamnya juga belum buka lagi. Duh..duh..duh...yak opo iki.
Kami pun ikut menunggu.
Tapi rasa lapar melilit. Aku pun mengajak Novita ngacir ke Mc Donald. Makan-makan sampe puas, kita ngumpul bareng ma anak-anak SMP yang ternyata siswa SMPN 13.

Disana, kita berdua berasa kayak guru pembibingnya deh. kikikikikikikik......

Gak lama, mbak-mbak penjaga loket datang. Aku pun mendekat, "bukanya jam berapa mbak"
Dijawabnya, " jam dua, mbak "

OMG...!!!!!!!!!!!
Apa? Jam dua? padahal sekarang kan baru jam 9.45 wib. masak kita harus nunggu empat jam biar bisa berenang disana? kan kita belum mandi, karena pengen mandi di Marina. Lagian kostum kita saltum abisss....Gak mungkin kan kita keliling disana.

Apa kata dunia?!??!?!?!?!???!?!?!

Aku pun meminta mbak nya supaya boleh masuk. Gak susah sih ngerayunya, asalkan mau bareng ama anak sekolah dan cuma sampe jam 12 aja. Tanpa pikir panjang, aku mengangguk-anggukkan kepalaku. Mauuuu................

Dikasih karcis, boleh masuk. Asyikkkkkkkkkk.......!!!! Life is so fun that day
Tak menunggu lama, aku langsung ganti baju dan byurrrr....
Tanpa pemanasan tanpa basa-basi aku langsung nyebur.

Wah...dunia saat itu serasa indaaah sekali. Aku langsung mengeluarkan gaya berenang andalanku : berenang gaya katak. Wah...rasanya aku sombong sekali waktu itu.
Meski ngos-ngosan, karena lama gak berenang, aku pun wira-wiri di kolam renang yang gak terlalu luas itu. Asyik lah...apapun itu biar saja. Pokoknya daku berenang. hehehehhehe

Eh..tapi beneran deh kumpul ma anak SMP dan SMA. Kolam itu tiba-tiba sangaaat penuh. Anak-anak SMA apalagi, langsung nyosor di kolam tempatku berenang. Soalnya itu satunya tempat yang layak untuk berenang. Sedangkan lokasi lain cuma buat bermain-main air sama prosotan air yang muter-muter itu loh.

Wah...terganggu deh rencana berenang muterin 10 kali kolam renang. Novita gak bisa berenang lagi. Dia malah diem di pojokan kolam sambil pegangan. Waduh....aku pun jadinya serba salah. kok gak bisa renang sih? aku jadi gemes. kuajak dia melintas kolam, takutnya setengah mati. Aku pun goda-goda dia, dia tambah mencekik aku. Weleh....

Prosotan di kolam tiba-tiba dinyalakan. Eh...aku belum pernah nyoba disana pun mengajak novita. Ayo...ayo...
Pertama sih aku gak ngerti caranya supaya bisa meluncur. Tapi anak-anak SMP itu ternyata tau dan minta aku untuk berbaring dan biarkan air mendorong aku turun. Ternyata beneran bo'
Aku langsung meluncur kencang.

Aku teriak....
Aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!

Nyaris di ujung prosotan, ada gadis tambun berhenti. Tampaknya dia tidak bisa meluncur. Aku panik karena tidak tahu cara menghentikan luncuran tubuhku. Aku pun berteriak. "Awaaaaaaaaaasssssssssssss"

Si cewek tambun itu hanya menoleh. Mungkin sedikit terkejut.
Ah..tak taulah.
Aku cukup lega karena ternyata aku tidak menabrak dia.
Kejutan akhir, aku nyebur ke air dengan gelagapan karena tidak sempurna meluncur di air.

But it's 100 percent totally fun!
Aku tertawa senang. Senang sekali. Senang kayak anak kecil dapat mainan baru. Seneng banget lah.

Aku pun mencari Novita, menunggu-nunggu kok gak nongol-nongol seh.
Eh ternyata dia ada di kelokan terakhir. Tidak berani turun. Wajahnya pasi. Meminta tolong supaya dijemput turun. Hah? Aku kaget, khawatir sekaligus terpingkal-pingkal.

Kok takut sih?
Eh..tapi dia beneran takut. Aih aku jadi khawatir. Aku pun meminta dia turun sembari meyakinkan kalau aku bakal menangkap tangannya. Dia pun turun. Gelagapan panik. Aku sambar tangannya.
Lega, dia pun minggir. Sembari melihat aku tertawa-tawa melihat tingkah lucunya, wajahnya tetap panik tapi tetap lucu. hiihihihiihihiihihi....

aku pun asyik tertawa sembari mendengar cerita Novita. Hahahaha...capek.
Aku dan novita memilih untuk berhenti sebentar, tapi tawa benar-benar gak bisa berhenti.
Aku pengen pindah dan berenang, tapi kolam sangat penuh dengan anak-anak sekolah yang tengah berlatih berenang bersama guru mereka.
Hm....akhirnya duduk-duduk santai di kolam cetek sepaha orang dewasa.

Lama-lama aku kedinginan. Aku pun berniat ganti baju. Tapi sungguh aku penasaran untuk naik lagi ke prosotan putar itu. Kurayu setengah mati si Novita, akhirnya kita naik lagi ke menara prosotan. Dan kali ini benar-benar lucu setengah mati.

Saat akan mulai, Novita sudah langsung memeluk pinggangku. Pokoknya aku tidak boleh lepas. Dia tidak mau kutinggal prosotan. Oke lah.

Tapi tindakan dia jelas memperlambat upaya meluncurkan diri. Jelas dong!
Akhirnya kita berdua ngesot supaya bisa meluncur. Gak masuk akal dong!
Yang paling konyol, anak-anak SMA dan SMP yang tengah berenang dan main prosotan disana, nontonin aksi kita berdua. Kocak, konyol, dan ndeso!
Aku cuma bisa ketawa. Wis ta. Pokok e ngguyu thok

Aku berusaha melepas pegangan erat Novita. Entah caranya gimana, tiba-tiba aku bisa melepaskan diri. Aku pun meluncur kencang dan byurrr.....
Sensasi itu muncul lagi. Wah....asyik benaran. (ah ndeso tenan dirimu!)

Eh kok ndilalah, Novita lagi-lagi ketakutan. Dan lagi-lagi aku ketawa, lucu prihatin dan khawatir jadi satu. Aku pun mengulurkan tangan untuk meyakinkan dia segera turun dari prosotan tersebut.
Haduh...haduh...haduh.....

Melihat itu, aku benar-benar yakin kalo Novita takut ma air, 100 persen yakin. Whew...daripada ntar berabe, mending kuajak pulang aja. Pulang nyok....

ta
pi beneran deh. Sepulang dari Marina, ketawa gak berhenti sama sekali. Ketawaku berhenti saat aku sempat terlelap siang itu. Tapi ketawa mencuat lagi saat lagi ngumpul mba ira ma marta.

Walah...walah...walah....
Mending gw ke Solo aja lah. Berenang sampe puasssssss

Comments

Popular posts from this blog

Surabaya "hot potatoes"

Dua hari ini, Surabaya panas membara. Panas dalam arti sebenarnya. Membara dalam arti kiasan saking panasnya. Lek jare arek Suroboyo: "Hot potatoes" alias panas ngentang-ngentang. Atau : "The hot is not public" alias panas ra umum, ora njamak panase. Intinya panas di Surabaya dalam setahun belakangan ini benar-benar tak seperti biasane. Hampir 15 tahun tinggal di Surabaya - meski dalam periode tertentu meninggalkan kota ini - tau betul lah kalo Surabaya itu kota panas. Panas karena sinar matahari yang benar-benar menyengat. Bukan karena air laut - seperti Semarang, atau Jakarta - panas ditambah polusi yang parah. Mungkin tak sepanas Pontianak yang berada di garis khatulistiwa, tapi coba deh tinggal disini selama seminggu. Yang jelas, penjelasan Wikipedia bersuhu udara rata-rata 23,6 °C hingga 33,8 °C gak pas jeh. Dalam sebulan ini mencoba mengamati suhu di Surabaya terutama di siang hari. Nyaris gak pernah di bawah 33 derajat celcius. Bahkan hari ini,

(Sebaiknya) Mahasiswa FK Harus Orang Kaya

Selasa (29/11) pagi, saya mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Setelah berbincang dengan kolega baru, saya bersama beberapa kawan memutuskan untuk sarapan di kantin kampus. Jujur, saya sangat menikmati makanan sehat yang disajikan kantin itu terutama ketiadaan penggunaan MSG. Saya pun merasa nyaman dengan kampusnya yang bersih, dengan para calon dokter berpakaian rapi dan cantik bersliweran sembari membawa buku tebal. Melihat beberapa di antaranya mengenakan jas dokter begitu gagah dan menawan. Apalagi, cuaca pagi tadi sangat cerah. Tetapi, kenyamanan saya tiba-tiba terusik dengan tindakan salah seorang mahasiswa disana. Jamaknya sebuah kantin yang meja-kursi selalu penuh dan harus berbagi dengan orang lain yang tidak satu kelompok, mahasiswi itu terlihat sangat memusuhi dan judes. Awalnya cuek. Tapi ketika dia sudah pindah meja, dengan seenaknya mengambil wadah sambal tanpa permisi. Sontak, saya pun kecewa. Hilang rasa simpati saya terhadap mahasiswa kedokteran

Agung Bakhtiyar, Anak Tukang Becak yang Sukses Jadi Dokter UGM

Tekan Biaya Kuliah dengan Pinjam Buku ke Senior Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Agung Bakhtiyar mampu mewujudkan impiannya. Anak tukang becak itu kemarin (8/7) diwisuda menjadi dokter dari Fakultas Kedokteran UGM dengan IPK 3,51. NANI MASHITA Rumah bercat hijau dan berdinding gedhek itu begitu sederhana. Di salah satu sisinya terbuka sebuah jendela kecil. Seorang pria tua dengan ramah menyapa dan mempersilakan Jogja Raya masuk ke rumah di Terban GK/V No 719, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman. Di ruang tamu seluas 3x4 meter tersebut, ada beberapa perabotan yang ditaruh sekenanya. Meja kayu bundar yang tak begitu besar diletakkan di sudut ruangan. Sebuah pesawat televisi diletakkan di atas meja plastik berwarna hijau. Menghadap ke pintu masuk, ada tiga kursi lainnya. Di seberangnya, sebuah kursi bambu difungsikan sebagai kursi untuk menerima tamu. Sepiring makanan tradisional seperti jadah, getas, dan sesisir pisang tersaji di atas mej