Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2011

Langit Sunyi Senja Ini

28 Januari 2011 Dear Diary, Minggu lalu aku teringat lagi ama Surya. Well sebenarnya aku selalu ingat ama dia sih, sejak terakhir kali kita ketemu setahunan lalu. Sejak setengah tahun lalu terakhir kita chatting dengan debat dan tawa. Memoriku tertarik ke suatu sore, dimana dia mengantarkan aku pulang ke kampung di stasiun Gambir.  Sore itu sedikit mendung dan hatiku jadi mellow melihat dia terakhir kalinya. Aku ingin sekali menggenggam tangannya, tapi bus Damri sudah mau meninggalkan pool bus di Stasiun Gambir. Kamu pun buru-buru pergi, meninggalkanku dengan  pemandangan punggungmu yang berjaket hitam. Tanpa menoleh….atau…aku yang tidak tahu kalau kamu menoleh. Ah… Yang kuingat darimu, kamu lebih  tinggi jika dibandingkan terakhir kali aku ingat, saat bertemu lagi di Jakarta. Saat itu, kamu tak jauh berbeda ketimbang setahun sebelumnya, ketika pertama kali kita berkenalan.  Pendiam, cuek, dengan badan kurus dan berjalan sedikit

Sudah Tak Ada Waktu Mencintaimu Lagi

                                                                                “Sudah tidak ada waktu untuk mencintaimu lagi,” ucap Rendra Roma terkejut bukan alang kepalang mendengar ucapan Rendra. Dia tahu dia bersalah karena tak lagi fokus mencintai pria yang sejak empat tahun terakhir bersamanya tersebut.  Tapi dia tidak mau didesak seperti ini. Roma masih muda, punya cita-cita, ambisi dan mimpi yang harus diraih. Kenapa masalah ini selalu dipermasalahkan bahkan hingga Rendra terpaksa mengeluarkan ultimatum yang mengerikan itu. “King!!! Kenapa kamu bicara seperti itu?,” tegur Roma. Emosinya tertahan, nafasnya naik turun, dunia sekitarnya bagai bermendung. Pekat dan hitam. Rendra, yang dipangil Ceking oleh Roma, acuh pada pertanyaan itu. Dia sudah mengambil keputusan. Tak mungkin hubungan ini diteruskan. Tubuhnya kaku menghadap matahari yang memerah, sudut matanya melihat bahu Roma yang tertegun. Naik turun, menahan isak. Rendra tahu Roma tak mau menangis di