Isu yang selalu muncul tiap pergantian tahun adalah : apa resolusi tahun depan Anda?
Tapi resolusi itu apaan sih? Nih saya copas dari kbbi.web.id :
Nah entah kenapa atau bagaimana ceritanya, resolusi ini dikaitkan dengan kepentingan pribadi. Bagaimana tiap individu punya target yang harus dicapai dalam satu tahun.
Lalu, apa resolusi 2020? Beberapa kali menuliskan resolusi tahun baru di media sosial dan tiap kali itu pula resolusi tersebut kandas. Emang apaan sih resolusinya? Pengen kurus!!!
Heran aja, kenapa resolusi pengen kurus gak pernah nyata terwujud? Setelah dipikirkan lagi, pengen kurus enggak bener-bener jadi prioritas utama dalam hidup. Iri sih sama perempuan yg langsing, semlohai itu. Belum lagi yang mukanya bisa glowing banget nget nget (itu caranya gimana zih?).
Gemuk juga susah buat cari baju.Belum lagi sering banget ditakut-takutin kalo gemuk bisa banyak penyakit. Dan lagi sih katanya kalo gendut, susah dapat jodoh! Tapi ajakan semi ancaman itu, gak pernah dihiraukan. Loss gak rewel ngunu.
He he he he...
Maka setelah ribuan purnama, apalagi setelah beranak dua, keinginan kurus itu makin tinggi di awang-awang. Kepikiran aja nggak!
Gimana mau kepikiran...aktivitas momong tiada henti, kerjaan domestik seabrek, belum lagi masalah pekerjaan makin membuat resolusi pengen kurus makin menjauh. (ngeles gak sih đŸ˜„).
Membuat resolusi menjadi nyata emang gak semudah menuliskannya di beranda Facebook atau status di Whatsapp. Tapi seharusnya, sebuah resolusi harus berangkat dari hati dan dekat dengan keseharian diri. Ga gampang ikut-ikutan resolusi teman, meski resolusinya sangat baik. Yang jelas, harus tetap realistis gaes serta jangan lupa berdoa kepada Allah SWT agar resolusi tahun ini tercapai.
Jadinya eh jadinya tahun 2020 memantapkan diri untuk tidak pasang resolusi kurus melainkan memilih untuk lebih bahagia dan menjaga kesehatan.
Terkesan absurd karena tiadanya objek yang harus dikejar/dicapai. Apa indikator bahagia sih? Jelas beda satu orang dengan orang yang lain. Kalau saya, cukup Anda jadi follower bisa bikin saya makin berbunga di negara berflower ini.
Duh...ambyar gaessss!
Tapi resolusi itu apaan sih? Nih saya copas dari kbbi.web.id :
re·so·lu·si /rĂ©solusi/ n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal: rapat akhirnya mengeluarkan suatu -- yang akan diajukan kepada pemerintah
Nah entah kenapa atau bagaimana ceritanya, resolusi ini dikaitkan dengan kepentingan pribadi. Bagaimana tiap individu punya target yang harus dicapai dalam satu tahun.
Lalu, apa resolusi 2020? Beberapa kali menuliskan resolusi tahun baru di media sosial dan tiap kali itu pula resolusi tersebut kandas. Emang apaan sih resolusinya? Pengen kurus!!!
Heran aja, kenapa resolusi pengen kurus gak pernah nyata terwujud? Setelah dipikirkan lagi, pengen kurus enggak bener-bener jadi prioritas utama dalam hidup. Iri sih sama perempuan yg langsing, semlohai itu. Belum lagi yang mukanya bisa glowing banget nget nget (itu caranya gimana zih?).
Gemuk juga susah buat cari baju.Belum lagi sering banget ditakut-takutin kalo gemuk bisa banyak penyakit. Dan lagi sih katanya kalo gendut, susah dapat jodoh! Tapi ajakan semi ancaman itu, gak pernah dihiraukan. Loss gak rewel ngunu.
He he he he...
Maka setelah ribuan purnama, apalagi setelah beranak dua, keinginan kurus itu makin tinggi di awang-awang. Kepikiran aja nggak!
Gimana mau kepikiran...aktivitas momong tiada henti, kerjaan domestik seabrek, belum lagi masalah pekerjaan makin membuat resolusi pengen kurus makin menjauh. (ngeles gak sih đŸ˜„).
Membuat resolusi menjadi nyata emang gak semudah menuliskannya di beranda Facebook atau status di Whatsapp. Tapi seharusnya, sebuah resolusi harus berangkat dari hati dan dekat dengan keseharian diri. Ga gampang ikut-ikutan resolusi teman, meski resolusinya sangat baik. Yang jelas, harus tetap realistis gaes serta jangan lupa berdoa kepada Allah SWT agar resolusi tahun ini tercapai.
Jadinya eh jadinya tahun 2020 memantapkan diri untuk tidak pasang resolusi kurus melainkan memilih untuk lebih bahagia dan menjaga kesehatan.
Terkesan absurd karena tiadanya objek yang harus dikejar/dicapai. Apa indikator bahagia sih? Jelas beda satu orang dengan orang yang lain. Kalau saya, cukup Anda jadi follower bisa bikin saya makin berbunga di negara berflower ini.
Duh...ambyar gaessss!
Comments