* Tingkat Kompetisi Pendidikan Dokter Diperkirakan 1:200
JOGJA- Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri resmi menutup pendaftaran pada 31 Mei kemarin. Panlok SNMPTN Jogja mencatat ada 36.218 pendaftar yang akan ikut dalam ujian tulis pada 13-14 Juni nanti.
Ketua Panlok SNMPTN DIJ. Prof. Budi Prasetyo Widyobroto memaparkan jumlah pendaftar secara nasional mencapai 625.608 peserta. Dari jumlah tersebut, yang mengisi biodata secara tuntas adalah 615.370 orang. “Sedangkan untuk panlok DIJ, ada 36.218 pendaftar atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 28 ribuan,” katanya pada wartawan, Jumat (1/6).
Dia merinci pendaftar jurusan IPA mencapai 14.647 orang, IPS sebanyak 15.493 orang dan IPC akan diikuti 6.078 orang. Meningkatnya jumlah peserta utul SNMPTN tahun ini diperkirakan karena beberapa hal yaitu adanya program bidik misi yang membuka peluang calon mahasiswa kurang mampu untuk meneruskan kuliah. Selain itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) banyak membuka kuota mahasiswa baru mereka melalui SNMPTN. “Diimbau agar peserta memeriksa lokasi ujian pada H-1,” katanya.
Budi menjelaskan untuk jurusan IPA, pelaksanaan ujian difokuskan di kampus UGM. Untuk pelaksanaan ujian IPS dilaksanakan di kampus UNY dan IPC ada di kampus UIN Sunan Kalijaga. “Belum ada laporan kekurangan lokal ujian untuk panlok DIJ,” tegasnya.
Namun, pihaknya mendapatkan laporan adanya 12 peserta SNMPTN jurusan IPA adalah siswa berkebutuhan khusus. Pihaknya masih berupaya melakukan klarifikasi terkait status tersebut karena sempat ada kesalahpahaman atas status berkebutuhan khusus. “Banyak yang mengira kebutuhan khusus itu artinya mendapatkan fasilitas tertentu. Padahal berkaitan dengan ketunaan,” ujar pria yang juga Direktur DAA UGM itu.
Jika memang kondisi tersebut benar adanya, Budi menyiapkan petugas yang bisa membantu membacakan soal SNMPTN pada peserta. Ini tidak lepas dari keputusan panitia pusat yang tidak menyediakan soal Braille untuk siswa berkebutuhan khusus. “Disediakan petugas khusus untuk membacakan naskah soal,” tegasnya.
Mengenai tingkat kompetisi peserta, Budi menyatakan ada di prodi favorit seperti Pendidikan Dokter yang satu kursi bisa diperebutkan 200 peserta. Jurusan lain adalha Akuntansi yang mana satu kursi diperebutkan 80 pserta. Sedangkan prodi yang kurang favorit biasanya tingkat persaingannya satu banding lima.
Sedangkan terkait praktik perjokian, Budi mengatakan pihaknya melakukan antisipasi dengan melakukan verifikasi sebelum pelaksanaan ujian. Nantinya, para siswa diwajibkan untuk membawa sejumlah dokumen terutama surat keterangan lulus dari sekolah. “Kami upayakan meminimalisir praktik perjokian,” tegasnya.
Humas Panlok SNMPTN DIJ, Wijayanti menambahkan bagi calon peserta utul SNMPTN yang sudah membayar namun belum mendaftar di laman SNMPTN, masih diberi kesempatan untuk melakukan pendaftaran sampai dengan Sabtu (2/6) pukul 22.00 WIB. Dituturkannya, hal ini tidak lepas dari padatnya arus lalu-lintas pendaftar di saat-saat terakhir ini. “Diharapkan pendaftar untuk lebih hati-hati dalam mengisikan data dan juga bersabar jika terdapat permasalahan dalam pengisian data,” imbuhnya.(sit)
Jumlah Peserta Utul SNMPTN di DIJ
Kelas Jumlah
IPA 14.647
IPS 15.493
IPC 6.078
Total 36.218
sumber : Panlok SNMPTN DIJ
JOGJA- Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri resmi menutup pendaftaran pada 31 Mei kemarin. Panlok SNMPTN Jogja mencatat ada 36.218 pendaftar yang akan ikut dalam ujian tulis pada 13-14 Juni nanti.
Ketua Panlok SNMPTN DIJ. Prof. Budi Prasetyo Widyobroto memaparkan jumlah pendaftar secara nasional mencapai 625.608 peserta. Dari jumlah tersebut, yang mengisi biodata secara tuntas adalah 615.370 orang. “Sedangkan untuk panlok DIJ, ada 36.218 pendaftar atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 28 ribuan,” katanya pada wartawan, Jumat (1/6).
Dia merinci pendaftar jurusan IPA mencapai 14.647 orang, IPS sebanyak 15.493 orang dan IPC akan diikuti 6.078 orang. Meningkatnya jumlah peserta utul SNMPTN tahun ini diperkirakan karena beberapa hal yaitu adanya program bidik misi yang membuka peluang calon mahasiswa kurang mampu untuk meneruskan kuliah. Selain itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) banyak membuka kuota mahasiswa baru mereka melalui SNMPTN. “Diimbau agar peserta memeriksa lokasi ujian pada H-1,” katanya.
Budi menjelaskan untuk jurusan IPA, pelaksanaan ujian difokuskan di kampus UGM. Untuk pelaksanaan ujian IPS dilaksanakan di kampus UNY dan IPC ada di kampus UIN Sunan Kalijaga. “Belum ada laporan kekurangan lokal ujian untuk panlok DIJ,” tegasnya.
Namun, pihaknya mendapatkan laporan adanya 12 peserta SNMPTN jurusan IPA adalah siswa berkebutuhan khusus. Pihaknya masih berupaya melakukan klarifikasi terkait status tersebut karena sempat ada kesalahpahaman atas status berkebutuhan khusus. “Banyak yang mengira kebutuhan khusus itu artinya mendapatkan fasilitas tertentu. Padahal berkaitan dengan ketunaan,” ujar pria yang juga Direktur DAA UGM itu.
Jika memang kondisi tersebut benar adanya, Budi menyiapkan petugas yang bisa membantu membacakan soal SNMPTN pada peserta. Ini tidak lepas dari keputusan panitia pusat yang tidak menyediakan soal Braille untuk siswa berkebutuhan khusus. “Disediakan petugas khusus untuk membacakan naskah soal,” tegasnya.
Mengenai tingkat kompetisi peserta, Budi menyatakan ada di prodi favorit seperti Pendidikan Dokter yang satu kursi bisa diperebutkan 200 peserta. Jurusan lain adalha Akuntansi yang mana satu kursi diperebutkan 80 pserta. Sedangkan prodi yang kurang favorit biasanya tingkat persaingannya satu banding lima.
Sedangkan terkait praktik perjokian, Budi mengatakan pihaknya melakukan antisipasi dengan melakukan verifikasi sebelum pelaksanaan ujian. Nantinya, para siswa diwajibkan untuk membawa sejumlah dokumen terutama surat keterangan lulus dari sekolah. “Kami upayakan meminimalisir praktik perjokian,” tegasnya.
Humas Panlok SNMPTN DIJ, Wijayanti menambahkan bagi calon peserta utul SNMPTN yang sudah membayar namun belum mendaftar di laman SNMPTN, masih diberi kesempatan untuk melakukan pendaftaran sampai dengan Sabtu (2/6) pukul 22.00 WIB. Dituturkannya, hal ini tidak lepas dari padatnya arus lalu-lintas pendaftar di saat-saat terakhir ini. “Diharapkan pendaftar untuk lebih hati-hati dalam mengisikan data dan juga bersabar jika terdapat permasalahan dalam pengisian data,” imbuhnya.(sit)
Jumlah Peserta Utul SNMPTN di DIJ
Kelas Jumlah
IPA 14.647
IPS 15.493
IPC 6.078
Total 36.218
sumber : Panlok SNMPTN DIJ
Comments