Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Cita-citaku...eh cita-cita orang tua eh...cita-citaku

Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu. Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan sodorkan pemikiranmu, sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri. Patut kau berikan rumah bagi raganya, namun tidak bagi jiwanya, sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu. Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu, sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, ataupun tenggelam ke masa lampau. Engkaulah busur asal anakmu, anak panah hidup, melesat pergi. Sang Pemanah membidik sasaran keabadian, Dia merentangkanmu dengan kuasaNya, hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat. Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah, sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksan

Ga jaman pakai calo, cara urus STNK dan balik nama BPKB

Saben tiap tahun, Samsat selalu dipenuhi dengan orang-orang yang mengurus STNK dan BPKB. Dan tiap tahunnya, Samsat di Jatim pasti diserbu warga lantaran Pemprov Jatim punya program penggratisan denda pajak STNK dan kendaraan. Saya pun gak ketinggalan ngurus pajak STNK dan BPKB. Apalagi ternyata saya lupa bayar pajak selama 3 TAHUN ( eeeeeaaaa....itu lupa atau khilaf ). Suasana Samsat Ketintang Berbekal beberapa ratus ribu rupiah, dengan pede ngacir ke SIM Corner yang ada di Pakuwon Trade Center (PTC). Dan ternyata jreng jreng jreng  ditolak soalnya masih pakai nama pembeli pertama, yang KTP-nya gak boleh dipinjem. Hiks...! Sebagai emak-emak milenial, saya pun coba untuk meminta ada keringanan kepada pak polisi supaya saya boleh bayar pajak tanpa pakai KTP. Tapi sayangnya pak polisinya kukuh menolak permintaan saya dan menyarankan untuk mengurus balik nama mumpung ada gratisan denda pajak dan BPKB. Dia pun menghitung biaya yang dibutuhkan yaitu sekitar Rp 1,5 juta.  Duuuerrrrrrr

Husnun Nadhor Djuraid, "Musuh" yang Penuh Kasih Sayang

Kalau ada orang yang tetap baik, meski dimusuhi banyak orang, mungkin salah satunya adalah Husnun Nadhor. Seorang jurnalis senior, pendiri Malang Post, Wakil Ketua Umum KONI Malang, sekaligus seorang da'i dan juga paman bagi seorang perempuan bernama Nani Mashita. Iya Nani Mashita itu aku. Dan dia pamanku. Kematian memang selalu mengejutkan. Dan demikian pula kematian Husnun Nadhor itu mengejutkan aku dan seluruh keluarga besar Djuraid, Bani Imron, Bani Sewulan dan bani-bani yang lain. Tak lain dan tak bukan adalah karena Husnun sosok yang sehat, bugar dan hobi olahraga. Tapi tidak banyak yang tahu kalau ternyata dia pernah kena serangan jantung di pertengahan 2018 lalu. Disini muncul penyesalan. Husnun adalah orang yang memberikan teguran tanpa tedeng aling-aling , meski yang ditegur lagi sedih, merana, marah, toh tetap saja dia akan mengatakan apa yang benar. Yayayayaa...itu aku. Salah satu keponakannya yang paling bandel. Aku) bersitegang dengan almarhum karena perkar

Berkah Ramadan 2019

Lagi lagi merasakan berkah Ramadan yang luar biasa. Bagaimana gak berkah kala bingung usai resign dari pekerjaan Allah membuka jalan dengan berjualan beras Tawon 3 kg. Sebagai orang yang ga pernah jualaan beras, apa dan bagaimana menjualnya bukan suatu hal mudah. Tapi kenyataannya banyak yang order beras 3 kg. Entah bagaimana jalannya dan logikanya apa. Tapi apa yang terjadi, rejeki yang ada sungguh diluar nalar manusia, iji matematika Allah. Aku yakin itulah berkah Ramadan. Sebuah kuasa Allah SWT kepada hamba yang bermunajat kepadaNya. Berkah lain adalah soal STNK yang sekitar dua minggu lalu mendadak raib alias menghilang. Jungkir balik cari STNK di lemari, di tas, di slempitan laci, dimanapun kucari. Kukejar ke toko modern yang pernah kumasuki, kutanyai kasirnya. Kucari di kampus, di warung soto, sampai ke apotek. Semua menggeleng tidak tahu. Bikin pengumuman di akun Facebook e100 pun terasa tiada gunanya. STNK tetap gak ketemu dan kebayang berapa uang yang harus dikelu

Sinopsis Drakor Sky Castle yang ciamik abissss

Baru-baru ini tuntas menonton drakor (drama korea) berjudul Sky Castle. Iya iya... Drakor yang lumayan jadul karena dirilis sejak 2018 lalu. Sky Castle adalah serial televisi Korea Selatan tahun 2018 yang dibintangi oleh Yum Jung-ah, Lee Tae-ran, Yoon Se-ah, Oh Na-ra dan Kim Seo-hyung. Serial ini disiarkan di JTBC setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 23:00 WSK pada tanggal 23 November 2018 hingga 1 Februari 2019. Jumlah episode: 20. (Wikipedia). Sejujurnya, bukan penggila drakor tapi suka drama ini dibandingkan dengan serial Turki, India dan Indonesia. Jadi bukannya ga cinta Indonesia, tapi drakor lebih realistis ceritanya, bumbu lebaynya ga berlebihan. Jadi memang buat hiburan buat aku. Awalnya gak ekspektasi apapun, apalagi sampai ditulis di blog. Tapi ternyata film ini sungguh berani mengkritik sebuah kultur dan sistem pendidikan di Korsel. Secara pribadi, gak paham banget dgn sistem pendidikan disanah tapi drama ini sungguh menggugah. Begini sinopsis Sky Castle: Kultur

Captain Marvel, Ekspektasi yang Tak Sesuai Kenyataan

Film Captain Marvel meraup pendapatan tertinggi di antara film Marvel Cinematic Universe   Siapa yang belum nonton film Captain Marvel? Superhero paling tangguh, paling super dan paling segalanya di jajaran superhero Avengers. Dia top of the top dari para Avengers si superheror pelindung bumi.  Bhahahahah agak lebay ya.. Dan selebay itulah ekspektasi saya terhadap film ini. Okay okay okay saya mau bikin pengakuan dulu kalau bukan penggemar komik superhero ini. Ikut-ikutan liat film ini karena sebelumnya juga udah nonton Avengers di bisokop, bukan komik ya. Dengan promosi sebagai pahlawan paling super di antara para Avengers, jelasnya agak ekspektasi tinggi ama nih film. Ekpektasinya? Ya ada pertarungan antara Captain Marvel dengan villains dari berbagai galaksi. Boleh kan yaaaa.... Sebenarnya bisa tau dari awal dengan nanya ke temen-temen yang udah nonton. Tapi aku gak suka spoiler dan kabar bombastis kalau film ini jadi box office paling laris juga bikin penasaran,

Asal Usul Kampung Made Surabaya

WAKTU seolah berhenti di Kampung Made. Semilir angin, sepoi-sepoi menyapa lembut di wajah. Hamparan hijau persawahan memanjakan mata. Tak ketinggalan, kicau burung menghibur telinga. Semua itu sejenak membuat kita lupa jika ada di Surabaya . Terletak di Kecamatan Sambikerep, desa seluas 447.334 hektare itu berada di wilayah Surabaya barat. Made berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik. Ia terasa jauh dari hiruk-pikuk kota metropolitan Surabaya. Kampung berdenyut tak terburu-buru. Aktivitas warga berlalu tak memburu waktu. “Dari dulu sampai sekarang, Made seperti itu,” kata sesepuh Kampung Made, Seniman pada Jatimnet.com yang mengunjungi rumahnya, Rabu 5 Maret 2019. Mbah Man, begitu ia biasa disapa. Usianya 86 tahun tapi fisiknya tampak bugar. Berjalan tanpa tongkat, membaca tanpa kacamata. Rambutnya memutih penuh uban tapi penampilannya rapi. Pembawaannya pun berwibawa. Hari itu, ia mengenakan jasko (jas koko) putih, berkopiah hitam, dan sa

Begini Cara Mengolah Ikan Gabus Jadi Menu Kuliner Menggiurkan

Siapa yang tidak tahu manfaat dari ikan gabus? Dengan segudang manfaat yang menyehatkan, Hotel Santika Jemursari, Surabaya tak menyia-yiakannya menjadi olahan menu terbaru. Setidaknya ada tiga menu olahan yang ditawarkan yaitu Snakehead Spicy Pepes, Zuppa Soup with Vegetables & Fish, dan Snakehead Steam with Hurricane Sauce. Chef Avid Dwi Prasetyo menjelaskan Hotel Santika ingin menyajikan menu sehat bagi para pengunjung Sekarwangi Restaurant. “Ikan gabus memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan dipercaya bisa menyembuhkan kanker,” katanya, Selasa (17/1/2017). Chef Avid mengakui mengolah ikan gabus gampang-gampang susah, terutama untuk menghilangkan bau amis. Chef Avid menjelaskan sebaiknya membeli ikan gabus segar dan kemudian biang lendirnya dibersihkan menggunakan jahe dan bawang putih. Baru setelah itu, ikan bisa diolah dengan lebih mudah. Snakehead Steam with Hurricane Sauce. (LICOM/Nani Mashita) Karena mengusung konsep menu seha

Ini Resep Rondo Royal

Akhir pekan memang jadi momen untuk menyegarkan diri dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Tawa dan canda menjadi obat yang manjur untuk menghapus segala lelah dan letih. Untuk melengkapi kebahagiaan berkumpul keluarga, boleh nih kita menyajikan camilan yang sehat dan enak. Salah satunya rondo royal ala Nony Amartha, Chef Pastry dari Hotel Santika Jemursari Surabaya. Rondo Royal pas menemani sore di akhir pekan. (LICOM/Nani Mashita) Camilan dari bahan tape ini merupakan jajanan tradisional khas Indonesia. Nony Amartha, Chef Pastry dari Hotel Santika Jemursari Surabaya memberikan tips bagaimana membuat rondo royal ini. Bahan: – Gula 1 sendok teh – Tape (Chef Nony menggunakan tape Bondowoso) 30 gram – Tepung terigu 100 gram – Tepung beras 200 gram – Telur 100 gram – Susu cair 250 gram Isi – Gula Jawa yang dibuat jadi caramel 100 gram Cara membuat: 1. Pilih tape yang sudah matang. Lalu tape tersebut dihancurkan hingga halus. 2. Buat adonan kulit yang terdiri dar

Kisah Vivi Aria-Eko Ardianivan Mengharap Buah Hati Lewat Bayi Tabung

Penantian panjang pasangan Vivi Aria Nursella-Eko Ardianivan Dewangga akan kehadiran buah hati berakhir sudah. Lewat teknologi bayi tabung, pasutri yang menikah selama lima tahun tengah menanti kelahiran jabang bayi. Ditemui usai kontrol di Klinik Morula IVF Surabaya, wajah Sella tampak sumringah. Begitu juga sang suami yang setia menemani. “Alhamdulillah sekarang usianya (kehamilan) tiga bulan,” kata Sella. Perempuan 24 tahun itu berkisah jika dirinya sudah tiga kali melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Ketiga dokter itu menyatakan pasangan ini baik-baik saja. “Saya nunggu tapi kok gak hamil-hamil. Akhirnya nekad ke klinik ini, waktu masih ada di Jalan Bogowonto, Surabaya,” jelasnya. Di klinik ini, dia ditangani salah satu dokter Ilustrasi (www.pixabay.com) Tadinya pasangan ini berniat melakukan inseminasi. Namun pemeriksaan dokter menunjukkan jika suaminya diketahui menderita teratozoospermia, suatu gangguan dimana bentuk dan ukuran sperma abnormal. Sehing

Jokowi Digelari Jancuk, Ternyata Begini Makna Jancuk Sebenarnya

JATIMNET.COM , Surabaya - Calon Presiden (Capres) Joko Widodo atau Jokowi mendapat julukan baru di Kota Surabaya. Dalam acara Deklarasi dan Penyematan PIN Tim Blusukan Jatim #01 itu, capres inkumben tersebut mendapat julukan “Jokowi Jancuk ”. Sang pencetus, Djadi Galajapo yang dalam acara tersebut bertindak sebagai MC, menjelaskan tidak menampik banyak yang menilai ujaran “jancuk” sebagai  hal tidak baik. Tapi, “Bagi Arek Suroboyo itu tidak negatif,” kata komedian asal Surabaya itu, Sabtu 2 Februari 2019 kemarin. Benarkah “jancuk” adalah ujaran yang tidak baik?   Sejarawan Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono menjelaskan, kata “jancuk” mulanya berkonotasi negatif. Ada beberapa varian pengucapannya, ada yang “jancuk”, “dancuk”, atau hanya “cuk” dan “cok”. Kata “cuk” secara harfiah berarti mematuk, memasukan sesuatu dengan paruh, memasukkan sesuatu ke lubang. “Memang di awal-awal zaman kolonial, kata ini lebih cenderung ke makna negatif yaitu disetubuhi dan bia