Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Anang-Ashanty dan UU Penyiaran yang terabaikan

Sebuah kabar bahagia datang dari pasangan Anang Hermansyah-Ashanty. Minggu (14/12/2014), Ashantyh melahirkan putri pertamanya. Sayangnya momen bahagia itu ternodai dengan disiarkannya proses persalinan caesar secara live di sebuah televisi swasta. Honestly, saya tidak lihat acara tersebut. Saya sedang bekerja sembari momong anak. Uhmmm...kalaupun luang saya males nonton karena pasangan ini lama kelamaan basi dengan segala pernak-pernik kehidupannya yang terlalu diumbar. Okelah waktu Anang diselingkuhi Krisdayanti itu lumayan tragis. Yaaa dimaklumi deh ketika dia menikah dengan Ashanty disiarkan secara langsung oleh RCTI. Taaaapiiii...ketika melahirkan juga harus disiarkan tivi, mendadak ingin muntah. Dan yang lebih bikin jengkel, Anang sekarang jadi anggota DPR RI!! Heloooo.....plis deh jadi sedikit cerdas dan malu gitu. Baca-baca dikitlah mengenai UU Penyiaran no 32 tahun 2002. Disana jelas disebutkan bahwa, “Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pema

Harga BBM dan Dongeng Marhaen Dua Setengah Sen

SELASA, 18 November 2014, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengemukakan bahwa pemberian uang :-) Rp200 ribu kepada 15,6 juta keluarga miskin sudah cukup untuk menutupi pelemahan daya beli mereka. Menurut Andrinof, angka inflasi yang dialami rakyat miskin mencapai 4,4 persen, atau Rp150 ribu per bulan. Tanpa ragu Menteri Andrinof menyampaikan bahwa dengan duit Rp 200 ribu itu, “Kami bahkan memberikan lebih.” Terus terang saya terhenyak membaca pernyataan itu. Saya ingat, ketika pemerintahan SBY menaikkan harga BBM pada 22 Juni 2013 silam, pernyataan yang hampir mirip juga keluar dari mulut Menteri Keuangan (waktu itu) M. Chatib Basri. Menurut Chatib, garis kemiskinan kita waktu itu US$ 1,25 per hari, atau sekitar Rp450 ribu sebulan. Jadi, kalau setiap orang mendapatkan duit Rp150 ribu dari Bantuan Langsung Sementara (BLSM), menurutnya jumlah itu cukup besar. Lebih jauh ia mengatakan, duit sebesar itu cukup untuk makan, tapi tidak cukup untuk malas bekerja. De

Logika 'Gebyah Uyah' Susi Pudjiastutik

Sering kali, kita mendapat nasehat dari orang tua untuk 'gebyah-uyah' dalam menghadapi sebuah masalh. Khusus untuk Muslim, ada perintah Allah SWT yang memerintahkan agar kita meneliti setiap kabar yang sampai pada kita sehingga tidak memyebabkan musibah pada orang lain. Peringatan ini meminta kita jangan tergesa-gesa menuduh orang lain, apalagi yang berujung pada kerusakan atau kekerasan. Dan gelisah mendadak muncul setelah Presiden Joko Widodo melantik Susi Pudjiastutik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja. Banyak pro dan kontra tapi komentar "Lebih baik bertato dan merokok tapi tidak korupsi, ketimbang BERJILBAB tapi korupsi" bikin saya menulis ini. Komentar "gebyah uyah" semacam ini tentu saja semacam kalap dan membabi buta menyamaratakan perempuan berjilbab sebagai koruptor. Seolah-olah, penampilan relijius hanya kedok untuk melakukan aktivitas memalukan. Yang bikin pilu, komen itu juga diamini oleh beberapa perempuan berjilbab la

Menyusui Itu...

Setelah 42 minggu, alhamdulilah putri pertamaku lahir tanggal 22 September 2014 di RS BDH Surabaya. Persalinan menggunakan cara caesar karena air ketubanku sudah berkurang dan keruh. lagipula, ukurannya lumayan besar yaitu 3,6 kilogram. Rasanya legaaaaaaaaa bingits karena anakku akhirnya bisa lahir demgan selamat. Selama beberapa minggu jelang persalinan, gelisah menghampiri. Bisa lahir atau tidak, bisa melewati persalinan atau tidak, normal atau caesar. Ah....tapi itu semua sudah lewat. Anakku akhirnya lahir *wink wink wink* Tapi kelegaan sesaat saja. Kwkwkwk.... RS BDH memiliki program rawat bersama yaitu ibu dan anak dirawat di ruang yang sama dan yang merawat bukan suster melainkan ibu sendiri. Parahnya, aku nggak tahu!!!! Jadi sehari setelah melahirkan, bayinya diletakkan di kamarku dan perawatannya diserahkan padaku dan suami. Yang ini bikin keki setengah mati, suster/bidan gak ada yang mengajari aku gimana untuk menyusui. Mampus!! Kalo dari literatur yg aku baca, disu

Bidan Jatim Cari Pemimpin

Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Pengurus Daerah (PD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jatim pada Juni 2014 mendatang, Tim Tujuh yang diketuai Roementahingsih, SPd, MMKes sudah selesai melakukan penyaringan calon ketua yang akan dipilih dalam musda nanti. Ada banyak kandidat yang mencalonkan diri untuk maju sebagai calon ketua PD IBI Jatim. Namun, Tim Tujuh akhirnya hanya meloloskan 15 orang yang dianggap memenuhi syarat yang ditentukan.“Pelaksanaan Musda PD IBI Jatim merupakan tindak lanjut dari amanah Kongres Ikatan Bidan Indonesia yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu,” kata Ketua IBI Jatim, Endang Sri Resmiati SH SST MMKes. Nama-nama calon ketua periode 2013-2018 ini sudah disosialisasikan kepada seluruh ketua IBI cabang kota dan kabupaten. Nantinya, mereka inilah yang akan meneruskan informasi ini kepada seluruh anggota melalui pengurus ranting. Hasil keputusan pengurus ranting selanjutnya disampaikan kepada ketua pengurus cabang. “Ketua pengurus cabang dan wak

Saya dan Sinetron Catatan Hati Seorang Istri

Awal tulisan, saya mengaku terpicu kontempelasi mbak Nurul Rahmawati di blog pribadinya. Mungkin sedikit berbeda dengan mbak Nurul, saya punya pengalaman yang berbeda dengan mbak Nurul yang sedikit banyak menyelipkan dakwah dalam tulisannya. Saya belum berani. Hehehe. Sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) dibuat berdasarkan novel Asma Nadia dengan judul yang sama, sedangkan untuk skenarionya ditulis Hilman Hariwijaya. Pemainnya adalah Dewi Sandra, Dewi Sandra, Ashraff Sinclair, Baim Wong, dan lain-lain. CHSI saya jadikan tontonan akhir-akhir ini, selain kisahnya yang down to earth, juga udah bosen banget ama sajian yang diberitakan oleh TVOne dan MetroTV (yang sekarang lagi ramai digeruduk salah satu pendukung capres). Singkat cerita sinetron ini mengisahkan kesabaran super duper Hanna (diperankan Dewi Sandra) menghadapi perselingkuhan suaminya, Bramantyo (Ashraff Sinclair) dengan Karin (Cut Meyriska). Saya bilang super duper sabar karena perselingkuhan suaminya harusnya t

Main di Sosmed Mulai Gak Asyik

Media sosial (medsos) semakin dilirik untuk dijadikan ‘alat kampanye’ bagi tokoh, politisi, atau parpol yang ingin memenangkan pemilihan kepala daerah/pemilihan legislatif. Termasuk juga organisasi sosial atau korporasi yang sedang mengkampanyekan programnya. Dan pada akhirnya, ‘main’ di medsos hari-hari ini udah gak asyik lagi. Apalagi kalo bukan gara-gara perhelatan pemilihan presiden tahun ini. Menampilkan dua jago yaitu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dengan sabuk biru melawan Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan sabuk merah. Jreng-jreng-jreng... Ruweeettt benerrrr yeee kalo baca status-status medsos, terutama di fesbuk maupun twitter – sayah punya akun di dua medsos ini. Pendukungnya saling menghujat dan menghujam serta mengumbar kata-kata cacian dan makin begitu lancar dan tanpa polisi tidur. Blung-blung-blung….nyeplos aja seenaknya mengumbar aib. Biasanya di awalnya ada tulisan, “Gw cuma sharing aja, sisanya silakan nilai sendiri.” Kalau ditegur, marah-marah dan ujung-ujungn

Anehnya Jadi Ibu

Haloooo.... Mama menulis ini sedang asyik duduk, numpang ngadem di kantor lawas mama yaitu beritajatim.com. Dan waktu menulis ini, kamu masih di kandungan Mama berusia 13 minggu. Kakak - Mama memanggilmu kakak karena pengen punya adik - tau nggak gimana perasaan Mama sekarang? Hiihihihi...ibumu ini merasa menjadi orang paling aneh sedunia. Bukannya Mama tidak suka ada kamu, Kak. Tapi perasaan ini sering muncul dalam benak Mama tiap kali bercermin melihat diri sendiri dengan perut yang makin besar. "Bisa-bisanya ada sebuah janin, yang berkembang jadi bayi, lalu akan aku lahirkan ke dunia." Entah bagaimana rasanya melahirkan Kak...nanti Mama tuliskan rasanya jika kamu udah lahir di dunia. Back to the topic. Tiap kali lihat diri sendiri di cermin lalu mengelus-elus perut Mama, kadang membuat bibir Mama tersenyum sendiri. Lalu muncul kalimat lain, "Kok bisa ya aku hamil." Kakak tau tidak, Mama itu orangnya tomboi, teman-temannya banyak yang lelaki sampai-sampa

Satu tahun itu...

Satu tahun itu singkat banget Tapi tidak sesingkat ketika menjalaninya Tidak semudah ketika membayangkannya Apalagi cuma dibicarakan dalam arena gosip Satu tahun itu tidak terasa Tapi momennya begitu banyak dan berwarna Terus belajar menjalani hidup berdua Bertahan dari segala serbuan rumah tangga Satu tahun itu masih begitu lemah Ibarat bayi, dia masih baru belajar berjalan Kadang jatuh, tapi tidak putus asa untuk tetap berjuang Dituntun lalu berdiri mandiri Satu tahun itu rasanya tetap luar biasa Fondasi untuk bisa menjalani kehidupan rumah tangga di tahun-tahun yang akan datang Hanya bisa berjuang sembari berdoa Semoga Tuhan mengabulkan impian kita untuk tetap bersama hingga akhir hayat Amin 31/3/2014

Pisang Kremes Yoghurt

Hotel Santika Pandegiling, Surabaya punya menu lezat yang bisa dicoba. Berikut resepnya. Silakan diintip Pisang Kremes Yoghurt BAHAN Pisang Saba 10 sisir Tepung kanji 100 gr Tepung beras 200 gr Kuning telur 2 butir Yogourt sauce Yogourt 100 gr Madu 10 gr Susu kental manis 10 gr Cara Membuat 1. Potong pisang berbentuk kipas 2. Campur tepung dan telur aduk rata 3. Goreng dalam minyak panas sisihkan 4. Buat sauce yogourt kemudian siram diatas pisang yg sudah digoreng tadi 5. Hidangkan selagi panas Wedang Jahe Pisang BAHAN Kolang kaling 10 gr Setup Pisang Sagu mutiara 25 gr Roti tawar (potong kotak-kotak) 2 lembar Kacang tanah (disangra

Nyapres, Jokowi (Tidak) Jadi Media Darling?

Di depan Rumah Makam Si Pitung, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan pengumuman PENTING. Dia mengaku mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan siap bertarung dalam pilpres yang tinggal menghitung bulan. Kesiapan Jokowi itu pun ditutup dengan cara yang sangat heroik, atau bahkan dramatis: mencium bendera merah putih yang ada di belakangnya. Ini link Bak orang yang terkena bisul, pengumuman resmi Jokowi – yang disusul dengan cuitan dari twitter DPP PDIP membenarkan pencapresan tersebut --- bisul itu langsung pecah. Penderita bisul itu tentulah pendukung berat Jokowi. Tidak hanya senyum, tawa bahkan ucapan “Alhamdulillah” jadi kalimat pamungkas untuk menunjukkan betapa pencapresan Jokowi sangat ditunggu-tunggu. Banyak pro-kontra yang terjadi. Bahkan sebagian besar masyarakat Jakarta tidak setuju dengan langkah Jokowi yang memutuskan untuk nyapres. Peneliti LIPI, Siti Zuhro, bahkan berani menyebut hanya 30 persen pub

Surat buat Jokowi

Dear Jokowi, Maaf kalau saya begitu lancang menyapa panjenengan dengan sebutan “dear”. Itu bukan karena saya mencintai panjenengan, tapi juga tidak bermaksud untuk mencela apalagi menghina seperti politikus saingan panjenengan. Saya hanya peduli sama panjenengan. Surat ini untuk memberi semangat pada panjenengan, bahwa saya sangat tersentuh dengan gaya kepemimpinan yang ditunjukkan selama ini. Karakter yang tetap panjenengan pertahankan sejak memimpin Solo selama dua periode – meski periode yang terakhir ‘terpaksa’ diserahkan ke FX Hadi Rudyatmo karena desakan partai. Saya tidak mau mengingat-ingat masa yang sudah lampau itu. Saya sudah mahfum dan bagi sebagian besar masyarakat kita mungkin juga tidak mau mempermasalahkannya lagi. Saya menulis surat ini karena saya terharu, panjenengan tetap blusukan ke kampung-kampung meski sekarang banjir bandang – sesuatu yang tidak pernah ditemui warga Jakarta sebelumnya. Tidur pun tetap beberapa jam. Dialog dan diskusi dengan warga. Turun

YKS dan Penonton Kita

Ada ibu2 cerita, ada satu waktu sengaja. Datang ke YKS. Harapannya dpt duit yg dibagi2 itu. Dia terkejut krn pihak televisi menyita segala makanan/minuman. Penonton disuruh menari full tnp makan/minum. Klo ga semangat, digeser ke pinggir panggung. Anaknya pun terdesak2 krn penonton rebutan utk tampil di tivi. "Artisnya enak makan-minum. Aku dan anakku sampek capek.Ah gak mau lagi ke YKS, bikin soro (susah)," katanya. Sepenggal kisah seorang perempuan paruh baya dengan rambut diikat kuda pada sore hari di sebuah restoran seafood Surabaya. Tubuhnya dempal. Senyumnya selalu merekah, menandakan orang yang selalu bahagia. Kisah ini saya posting di laman Facebook saya dan menuai banyak komentar. Ada yang mengaku terkejut kalau prosedur nonton televisi seperti itu, tapi kebanyakan memang tidak terlalu suka dengan program acara tersebut dengan cara mereka masing-masing. Secara pribadi, awalnya saya mengacungi jempol bagi tim kreatif TransTV yang emang terkenal dengan ide-ide sega

ANTV, Karni dan Eksklusivitas

Farid Gaban / 11/05/2006 ANTV dan Karni Ilyas merindukan liputan eksklusif, momentum baru untuk me-relaunch dan me-rebrand stasiun televisi itu, stasiun milik Keluarga Bakrie yang kini sebagian sahamnya dibeli raksasa media Rupert Murdoch. Salah satu liputan eksklusif mutakhir adalah ”penggrebegan teroris” di Wonosobo. Saya ada di lokasi kejadian beberapa jam setelah penggerebegan (sedang kebetulan pulang ke kota kelahiran saya itu). Melihat lokasi peristiwa, saya segera bisa menyimpulkan betapa ANTV memperoleh privelege sangat besar dalam liputan itu. Dan segera pula muncul pertanyaan di kepala saya: apa yang telah dan akan diberikan oleh ANTV kepada pihak kepolisian sebagai imbalannya? Rumah “sarang teroris” terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Wonosobo dengan kota-kota lain seperti Temanggung, Magelang, dan Purworejo. Bus-bus besar jurusan Purwokerto-Wonosobo-Semarang melewati jalan itu. Mobil studio-mini ANTV (lengkap dengan satelit) persis parkir di seberang

Klinong-klinong Suroboyo

Pada medio akhir 2013, tepatnya pada September lalu, saya dan suami menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan “Klinong-klinong nang Suroboyo” yang digelar oleh House of Sampoerna. Kelamaan? Hahahaha…maaf sebelumnya kalau baru diposting sekarang. Setelah di-googling saya ingat kembali kalau temanya adalah “Wijkenstelsel Statsblaad”, sebuah program yang mengajak trackers mengenal sejarah pembagian wilayah di Surabaya Utara yang diterapkan pemerintah Belanda sejak tahun 1843 hingga kemerdekaan. Rute yang akan di lalui adalah Rute rute dimana bangunan bersejarah di kota Surabaya, seperti HoS – Jalan Rajawali – Jembatan Merah – Jalan Mas Mansyur – Jalan Kalimas Barat dan berakhir HoS kembali. Berjuang keras agar tidak terlambat datang ke kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB itu, akhirnya sampai juga di HoS. Dan setelah registrasi-registrasian a.k.a nulis daftar tamu, si empunya kegiatan ngasih sambutan bla-bla-bla and bla…. Ada dua bule yang ikutan acara ini. Kebetulan keduanya adal