Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2012

Lima Calon Rektor UGM Lolos Tahap Pertama

* MWA Santai Tanggapi Somasi Muslich dkk JOGJA – Lima calon rektor Universitas Gadjah Mada akhirnya lolos dalam pemilihan tahap pertama lewat rapat pleno gabungan Senat Akademik (SA) dan Majelis Guru Besar (MGB). Dekan Fisipol UGM, Prof. Pratikno mendapatkan suara terbanyak yaitu 146 suara dibandingkan calon lain. Lima calon rektor terpilih adalah Dekan Fisipol UGM Prof. Dr. Pratikno yang mendapatkan 146 suara, disusul Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo (81 suara), Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno (66 suara), Ketua LPPM UGM Prof. Danang Parikesit mendapatkan 54 suara. Posisi terakhir adalah mantan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdiknas/Kemdiknas/Kemdikbud Prof. Suryo Hapsoro Tri Utomo (35 suara). “Lima orang ini adalah yang berhak mengikuti tahap selanjutnya,” ujar Ketua Panitia Ad Hoc Penjaringan Calon Rektor, Supama, Kamis (15/3). Sedangkan dua orang calon re

Hujan Interupsi, Pemilihan Rektor UGM Deadlock

* Ketua MWA Pilih Ikut Rapat World Bank JOGJA – Hujan interupsi mewarnai pelaksanaan tahap pertama pemilihan rektor Universitas Gadjah Mada periode 2012-2017. Protes seputar teknis pemberian suara menjadikan rapat pleno deadlock sehingga harus diundur 15 Maret mendatang. Ketidakhadiran Ketua Majelis Wali Amanat Prof. Sofian Effendi yang lebih memilih ikut rapat dengan World Bank membuat rapat pleno gabungan memanas. Rapat tersebut diikuti oleh Majelis Guru Besar (MGB) dan anggota Senat Akademik (SA) yang jumlahnya mencapai 330 orang. Selain itu, juga hadir sejumlah peninjau baik dari internal UGM maupun undangan, Senin (12/3). Sejumlah dekan dan guru besar di kampus masih mempermasalahkan SK MWA 01/2012 tentang tata cara penjaringan calon rektor. Mereka memprotes kebijakan Panitia Ad Hoc (PAH) Penjaringan Rektor UGM yang dianggap menggunakan aturan gado-gado yaitu menggunakan PP 153/2000 tentang BHMN namun saat yang bersamaan juga menerapkan PP 66/2010 tentang pengelolaan Badan Lay

Rok Mini dan Perempuan

Bunga Citra Lestari atau Agnes Monica mungkin akan berpikir seribu kali bila suatu ketika diundang dalam dengar pendapat di Komisi X DPR RI. Artis cantik itu punya kebiasaan memamerkan kakinya yang jenjang dengan menggunakan rok mini, yang kini tengah jadi bola panas para politikus di Senayan. Kontroversi perihal rok mini diungkap oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, yang menceritakan Badan Kehormatan(BK) pelarangan penggunaan rok mini sebagai salah satu upaya memperbaiki citra DPR. Menurut Marzuki, citra DPR terbangun dengan berbagai aspek, yakni aspek kinerja dan tampilan yang berkenan bagi publik. Penggunaan pakaian seksi bagi perempuan yang wira-wiri di Senayan bisa mengganggu politikus laki-laki. Benarkah? Dalam penggalian sejarah masa lalu, para arkeolog kerap menemukan patung-patung perempuan yang mengenakan rok mini dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti gelang dan kalung. Dalam tren busana, rok mini dipopulerkan kembali oleh Mary Quant, seorang desainer Inggris be

Pendaftar Jalur Undangan Capai 270 Ribu Orang

JOGJA - Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mencatat ada 270 ribu calon mahasiswa yang bersaing lewat jalur undangan. Di antara fakultas yang dibuka, pendidikan dokter dan farmasi masih menjadi favorit. Sekretaris SNMPTN Prof. Rochmat Wahab menuturkan jumlah 270 ribu ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 230 ribu siswa untuk memenuhi kuota PTN se-Indonesia. ’’Saat ini memasuki proses finalisasi pendaftaran yang dilakukan oleh siswa," ujarnya kemarin (6/3). Batas waktu pengisian biodata peserta jalur undangan akan ditutup 8 Maret mendatang dan pengumuman peserta yang diterima 28 Mei. "Minggu depan finalisasi jumlah pendaftar jalur undangan,’’ kata rektor UNY ini. Di UGM, Menurut Direktur Administrasi Akademik UGM Budi Prasetyo Widyobroto, hingga kemarin tercatat 26.231 orang yang mendaftar di jalur undangan non bidik misi. Sedangkan untuk bidik misi, tercatat ada 6.097 orang. Tahun ini, pendaftar asal Jawa Tengah mendomina

Karni Ilyas Wajib Minta Maaf ke Bonek!

“Bonek pulang kampung, menghancurin rumah orang, dan merampok makanan” - Karni Ilyas di ILC “Padahal sudah jelas timnas sebelum ke Bahrain udah dikalahkan Persebaya Abal-abal” -Roberto Rouw di ILC Kali ini, kelompok-kelompok suporter Persebaya kini sudah tidak tahan dengan upaya mendeskriditkan Arek-Arek Suroboyo. Pernyataan Karni Ilyas dan Roberto Rouw itu benar-benar sudah tidak bisa ditoleransi. Helooooo…Karni Iyaaasss…apakah Anda itu pura-pura bodoh atau pura-pura tolol? Emang cuma Bonek aja yang bikin kerusuhan? Banyak pula kelompok suporter yang masih rusuh. Kok dengan seenak udelnya menuduh kami seperti itu. Dari dulu, Bonek tidak akan bikin rusuh kalo gak dipancing duluan. Kalau kamu mau mikir, rombongan Bonek dalam kereta api selalu dilempari batu. Oke…Bonek memang tidak benar-benar tertib. Tapi coba sebutkan kelompok suporter mana yang tidak pernah rusuh? Aremania? Pretttt…. Jakmania? Crooottt….sama aja. Jangan mentang-mentang kamu yang punya program, seenaknya nge-c

Geli Geli Basah

Maret tahun 2012 menjadi penanda bahwa saya sudah setahun tinggal di Jogja, sebuah kota yang sangat nyaman dengan keindahan Merapi yang tiada tara. Yeah...I love been living at here now. Tahun lalu, om menelpon dan dengan kalem berkata tidak terkejut kalau saya sudah ada di kota ini. Tahun lalu, dia sudah wanti-wanti : "Jangan pindah-pindah lagi, menetaplah disana." Tahun lalu, pernyataan itu sangat-sangat saya dukung dan semacam muncul ke-lebay-an saya tinggal di kota Jogja yang indah ini. Tapi,entah kenapa, setahun kemudian alias saat ini, saya sedang dalam ambang ingin menetap di Jogja atau mencari kota lain yang menarik untuk ditinggali. Mungkin untuk setahun gitu dan setahun berikutnya untuk pindah lagi di kota lain. Oh tidak. Karier saya tidak buruk. Sangat baik malah. Cuma entahlah....ada sebuah kegelisahan untuk menetap tinggal di suatu tempat. Jangka waktu setahun, menjadi titik yang paling krusial bagi diri sendiri terutama terkait kebiasaan saya untuk

Kopi di Malioboro

Segelas kopi dan sebuah buku menemani ketika aku menunggumu malam itu. Seperti biasa, kamu datang dengan sebuah pesan pendek, memberi tahu telah datang ke kotaku. Pesan itu seolah bernada segera dan terburu. Mengajak bertemu. Mungkin itu perasaanku. Tapi aku menunggumu. Di Malioboro.