Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2011
Kamis, 28/04/2011 09:33 WIB Laporan dari Pulau Buru (1) Pulau Buru Tak Lagi Menyeramkan M Anis - detikNews (Foto: M Anis) Namlea - Brakk!! Suara jembatan apron KMP Temi menyentuh dermaga feri pelabuhan Namlea, ibukota Kabupaten Buru, Maluku. Feri yang juga mengangkut belasan kendaraan roda 4 itu tiba di pelabuhan tujuan setelah berlayar sekitar 9 jam dari Ambon. Jarum jam masih menunjuk angka 4 pagi. Pulau Buru masih gulita. Hanya tiga buah lampu di pelabuhan yang menyala. Pulau yang namanya terkesan menyeramkan itu telah berada di depan mata. Pulau Buru memang punya masa lalu yang menyeramkan. Ini akibat pulau yang luasnya 11.117 Km2 itu pernah dijadikan lokasi penahanan bagi sekitar 12 ribu orang tahanan politik pada awal pemerintahan Soeharto. Tetapi kini Pulau Buru sudah berubah. Penempatan para tapol di Buru pada akhirnya malah meninggalkan berkah. Apalagi setelah pemerintah mendatangkan transmigran dari Pulau Jawa sekitar tahun 1979 - 1980, maka Pulau Buru menjadi

Kira-kira

Kukira kau akan kehilangan dan mencari aku. Kukira kau akan merinduku dan menghubungi Kukira kau akan mengingatku dan menyapaku Setelah sekian lama, kukira tidak…. Itu hanya khayalanku Itu hanya mimpiku Itu hanya keinginanku Yang tidak akan terjadi, tidak akan terwujud Membuatku gigit jari dan melayu Membuatku tidak lagi bernas menjalani hari Kukira itu aku perlu ke dokter jiwa supaya aku tidak benar-benar jadi gila Tapi aku yakin aku perlu mengubur semua khayalku itu Aku kira bisa tapi masih belum berhasil Aku kira aku mampu tapi aku lemah meski sekedar melihat fotomu Aku kira Aku kira Aku kira Kira-kira Kira-kira Dan kira-kira apakah aku akan jadi gila? Mudah-mudahan aku gila, biar aku tidak terlalu sakit hati

Sugeng Rawuh

Sugeng Rawuh..... Sebuah kisah klasik yang terjalin sejak tujuh tahun lalu akhirnya bersambung lagi di sebuah kota bernama Jogja. Dipertemukan lagi lewat grup Arek Suara Indonesia, mereka yang pernah bergabung di koran Suara Indonesia (reformasi) kembali merekatkan hubungan persaudaraan. Kini, teman yang sangat dekat tersebar ke berbagai tempat khususnya di kota besar. Mulai dari Surabaya, Jakarta, dan Jogja. Disini, kami berempat yang ada di Jogjakarta akhirnya....AKHIRNYA....ketemuan juga dengan suasana yang gak jauh beda saat di SI. Pertemuannya agak aneh sih, coz tidak heboh seperti anak ABG. Just sitting at Pizza Hut and continuing at McDonald, we spent the night warmly. Wish you all the group join this meeting. Kapan reuni lagi????????

Jogja Bike Rendezvous 2011 di JEC

JOGJA --Setelah vakum selama dua tahun, Jogja Bike Rendezvous (JBR) 2011 digelar lagi di Jogja Expo Center (JEC). Sedikitnya seribu pecinta motor gede (moge) Harley-Davidson se-Indonesia tumplek blek mengikuti even tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penampilan ’’Kyai Perkoso’’ yang menjadi best choice pengunjung Cool Breaker 12th di Pasifico Hall National Convention Center Yokohama-Jepang, 29-30 Mei 2010. Moge ini merupakan modifikasi dari builder Retro Classic Cycles Jogjakarta, Lulut Wahyudi. ’’Saya membuatnya dari sebuah mesin HD lalu saya build menjadi motor seperti ini,” kata Lulut ketika ditemui di venue pameran HD, Jumat (15/4). Dari sebuah mesin HD Sportster 1.200 cc keluaran 2007, dimodifikasi Lulut sedemikian rupa sehingga menjadi motor gede yang unik. Di atas tanki bensin, Lulut menambahkan motif aneka batik Jawa berwarna kekuningan. Di bagian mesin, dia juga sengaja ’’mengukir’’ dengan relief Candi Prambanan, termasuk mengganti logo HD dengan tulisan

Ajang Berbagi di Usia Senja

Ada banyak cara untuk menikmati masa tua dengan bahagia. Salah satunya seperti yang ditunjukkan 190 anggota Paguyuban Adhiyuswo Ngesti Rahayu (Pangrayu) RSUP Dr. Sardjito Jogjakarta. Tak hanya diisi dengan senam, bahkan para orangtua yang usianya di atas 50 tahun tersebut berencana outbond bareng. Suasana di salah satu ruangan gedung diklat lantai 4 RSUP Dr. Sardjito lebih meriah dari biasanya. Ratusan orang berusia lanjut usia tampak semangat mengikuti lagu dengan gerakan senam. Memang tak selincah bila dibandingkan mereka yang masih berusia muda tapi semangat yang keluar dari masing-masing anggotanya membuat suasana menjadi ceria dan akrab. Mereka mengangkat kedua tangan ke atas, menepuk bahu, dada, paha dan lutut dengan gerakan seirama dengan lagu. Beberapa terlihat kedodoran mengikuti irama yang sebenarnya tak terlalu cepat tersebut. Agustinah Ibrahim, instruktur senam, berulangkali mencoba menaikkan semangat kawan satu paguyubannya tersebut. Dia juga terlihat lincah untuk b