Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2008

Pilgub 2008 (1)

Jadi... Pemilihan gubernur alias pilgub alias suksesi kepemimpinan Jawa Timur hanya tinggal menunggu hitungan bulan saja. Semua sudah bersiap, semua sudah memanaskan mesin politiknya. Ketika KPUD meniupkan peluit pilgub dimulai, maka mengebutlah dengan kecepatan tertinggi dari masing-masing mesin yang dimilikinya. Unfortunatelly..... Sampai sekarang, masih belum ada kandidat yang pasti yang akan maju dalam running pilgub pada 23 Juli mendatang. However, kita udah bisa meraba siapa-siapa saja yang akan maju jadi kandidat. Diantara yang sudah pasti adalah : 1. Soekarwo          Ini salah satu kandidat kuat yang bisa memenangkan pilgub 2008 nanti. Bayangkan! Proses     pencalonan dia sudah dimulai sejak tahun 2004. Meski tidak secara langsung, tapi suara-suara     dia maju sudah di- sounding  sejak tahun itu.     Dan makin pesat disosialisasikan ketika dia akhirnya memutuskan mendaftar jadi kandidat cagub     lewat PDIP. Disini dia bersaing loyalis PDIP yang juga Ketua DPP PDIP dan m

Soeharto Mati

Minggu, 27 Januari 2008, penguasa Orde Baru akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Perjuangan melawan sakit yang dideritanya diakhiri dengan gong malaikat pencabut nyawa. Soeharto meninggal pukul 13.10 wib karena kegagalan multi organ. Begitu kira-kira kata dokter yang merawat Soeharto di RSPP sejak 4 Januari lalu. Dan hebohlah Indonesia. The smiling general finally past away. Indonesia lewat Presiden SBY menyatakan hari berkabung nasional selama tujuh hari, bendera setengah tiang dikibarkan dan diminta masyarakat mendoakan selama tujuh hari juga. Pemakaman pun tak kalah hebohnya. Mulai dari persemayaman di rumah Jl. Cendana yang dipenuhi ratusan orang, dan ratusan pejabat bermobil mengkilap dan mulus. Belum lagi artis-artis yang banyak mengincar kejayaan dan popularitas Cendana, bergantian datang sesenggukan. Tak jelas siapa yang benar-benar sedih karena artis memang tugasnya akting seolah-olah kenal betul dengan Cendana. Pelepasan jenasah pun dipimpin oleh Agung Laksono,

Akhirnya Harry Potter Menikah dengan Ginny

Akhirnya...setelah lama ditunggu-tunggu Buku Harry Potter ke-7 versi Indonesia terbit dan langsung dibeli penggemarnya, Minggu (13/1/2008) Dan akhirnya, saya tahu ending kisah petualangan penyihir cerdas karangan JK Rowling itu dalam bukunya Harry Potter and Deathly Hallows. Hahahaha... Ceritanya, kebangkitan Pangeran Kegelapan Lord Voldemort alias Tom Riddle sudah tidak bisa disembunyikan oleh Kementrian Sihir. Kepanikan pun dimana-mana termasuk siswa-siswa yang bersekolah di Sekolah Sihir Hogwarts. Masing-masing kubu yakni Voldemort maupun Harry Potter meningkatkan kekuatan jelang "bigmatch" antara mereka berdua. Banyak kisahnya, berbelit, seru dan menarik dan hingga akhirnya mereka berdua berduel. Tanpa bantuan Albus Dumbledore yang diceritakan sudah meninggal di buku sebelumnya, Harry melawan Voldemort. Ah....pertempurannya seru sekali, seolah-olah saya ikut-ikutan bertempur melawan Pangeran Kegelapan itu. Dalam pertempuran pertama, Harry sempat terkena kutukan

Istri Yang Suka Shopping

Sekumpulan pria berada di ruang ganti di salah satu tempat gym terkemuka dan eksklusif di pusat kota. Tiba2 terdengar deringan hp di penjuru ruangan itu. Salah satu dari pria itu menjawab panggilan tersebut dan terjadilah obrolan berikut: "Hallo?" "Abang, ini ayang." "Eemmmmm.... " "Abang masih di tempat gym ya?" "Iya..." "Ayang sekarang lagi ada di mall dekat tempat gym abang. Ayang liat Louis Vuitton punya koleksi tas baru. Harganya murah kok, cuma 7 juta aja... Boleh beli nggak, Bang?" "O.K, beli aja kalau kamu memang suka." "Ahhhhh....thanks abang, dan tadi sebelon ayang kesini, ayang ke pameran mobil dan liat mobil Mercedes terbaru. Ayang suka banget dengan modelnya, dan ayang juga sudah ngobrol dengan penjualnya, dia setuju mau kasi 'good price'. Lagian kan bagus juga kalo mobil BMW yg kita beli tahun lalu itu ditukar dengan yang baru." "Berapa harga yang dia kasih

Rumah Itu

Rumah bagian belakang itu tampak lusuh. Bahkan bisa dibilang kumuh. Kubangan air cukup besar penuh dengan air berwarna hitam. Tidak berbau. Tapi penuh dengan sampah dan buih-buih. Pohon pisang yang tumbuh diantaranya tidak bisa menghapus kekumuhan rumah itu. Sebaliknya, kondisi rumah semakin terlihat tidak terawat. Disana ada sebuah kandang ayam yang tak terawat. Sebuah ruangan yang dulu pernah jadi dapur pun dibiarkan tertutup rapat. Entah apa isi ruangan itu. Pintu belakang menuju rumah itu tertutup rapat. Tidak ada celah. Tidak ada jendela yang bisa diintip. Tidak ada tanda pintu itu pernah dibuka lagi. "Sudah lama tidak pernah dibuka. Terakhir kuingat sekitar setahun yang lalu," ujar seorang gadis. Sebut saja namanya Firly. Dia kawan saat saya masih kuliah dulu di Universitas Airlangga. Perawakannya mirip dengan saya. Tinggi besar. Gadis yang cukup tenang meski sebenarnya saya tahu dia punya emosi yang kapan saja bisa meletup dan meluap. Awal pertama kali,

Sehari Di Ngawi dan Bojonegoro

Air mengalir sampai jauh.... Lirik lagu 'Bengawan Solo' emang cocok banget menggambarkan kondisi sungai itu saat ini. Ditengah curah hujan yang terus-terusan turun, air sungai pun meluap. Tidak ada persiapan menangkis air yang mengalir, Jatim pun tenggelam. As we know together, the opening the year of 2008 is float anywhere especially at Jawa Timur. Paling tidak ada 21 kabupaten dan kota yang terkena banjir, 14 diantaranya malah terkena banjir besar. Semua itu diakibatkan melubernya sungai Bengawan Solo. Bencana banjir terakhir menimpa kawasan Ketapang, Porong Sidoarjo. Lumpur pun meluber kemana-mana. Saya memang tidak liputan langsung ke daerah banjir seperti di Bojonegoro, Ngawi, Magetan, Madiun, Gresik maupun Lamongan. Tapi kesempatan melihat kondisi banjir akhirnya kesampaian meski hanya sesaat. Lewat lawatan (waduh..kayak Presiden saja) selama sehari pada 30 Desember, bersama tim Semen Gresik, saya melihat langsung wajah Jatim yang 'basah' karena banjir.